Bisnis.com, MAKASSAR - Ciputra Group mengalokasi belanja modal sebesar Rp500 miliar untuk merealisasikan proyek residensial CitraLand Tallasa City sebagai bagian dari penertrasi perseroan di Makassar.
Managing Director Ciputra Group Harun Hajadi mengemukakan investasi tersebut diperuntukkan dalam sejumlah pengerjaan fisik meliputi pembangunan infrastruktur dasar, pematangan lahan hingga pembangunan hunian yang terbagi dalam delapan klaster utama.
Secara terperinci, proyek residensial yang menyasar segmen menengah ke atas itu terdiri dari 384 unit hunian berklasifikasi premium dengan luasan lahan mencapai 120 hektare.
"Alokasi Rp500 miliar ini untuk tahap pertama untuk pengembangan 70 hektare, sedangkan selebihnya [dari 120 hektare] mengikuti pengembangan pasar untuk depannya," ujarnya di Makassar, Selasa (9/5/2017).
Sekedar diketahui, poyek CitraLand Tallasa City merupakan residensial keenam yang dikembangkan Ciputra Group di Makassar, di mana dipersiapkan pula menjadi salah satu kota satelit baru untuk wilayah utara kota.
Secara keseluruhan, residensial Ciputra ini bakal terintegrasi pula dengan sejumlah fasilitas komersial serta beberapa lainnya dengan konsep kawasan kota terpadu.
Penetrasi tersebut sekaligus menjadikan Makassar sebagai daerah di luar Jakarta dengan jumlah proyek residensial terbanyak yang dikembangkan Ciputra Group di Tanah Air.
"Bahkan lebih banyak dari Surabaya, karena memang potensi pasar properti di Makassar sangat besar bahkan pada beberapa segmen belum tergarap optimal," urai Harun.
Khusus untuk CitraLand Tallasa dilakukan melalui skema kerjasama dengan korporasi lokal Makassar, FKS Land selaku pemilik lahan dan memiliki persediaan lahan hingga 700 hektare yang bakal dikembangkan dalam kerangka Tallasa City.
Adapun secara kumulatif, pengembang multinasional ini mencatatkan telah menanamkan investasi di untuk seluruh portofolio residensial yang dikembangkan perseroan di Makassar mencapai sekitar Rp6 triliun.
Dalam kesempatan yang sama, Senior Director Ciputra Group Nanik J. Santoso mengemukakan serangkaian pengembangan itu mengacu pada peforma perekonomian Makassar yang relatif konsisten berada di level 9%.
Menurutnya, ekspansi juga dilakukan melalui pemetaan pasar properti dengan membagi lokasi pembangunan proyek residensial yang disesuaikan daya beli konsumen per wilayah.
Dia mencontohkan, proyek CitraLand Tallasa diperuntukkan agar mengakomodir kebutuhan hunian dan mobilitas masyarakat untuk wilayah utara Makasar kemudian jika untuk wilayah selatan dilakukan melalui CitraLand Losari yang dikembangkan dengan konsep waterfront city.
"Dengan langkah ini, kami mampu menggarap pasar properti Makassar hingga sekitar 50% untuk segmen menengah. Karena memang dari sisi lokasi pengembangan, itu disesuaikan pada potensinya, kami bagi secara per wilayah dengan memanfaatkan kerjasama pengembangan lokal" paparnya.
Untuk perencanaan jangka panjang, lanjut Nanik, pihaknya memiliki komitmen mendukung penyediaan hunian hingga 400.000 unit di Makassar maupun daerah penyangga disekitarnya.
Selain itu, pengembangan yang dilakukan juga akan memperhatikan seluruh regulasi pemerintah termasuk diantaranya aturan hunian berimbang jika kemudian diimplementasikan di Makassar.