Bisnis.com, MANADO -- Sulawesi Utara mencetak pertumbuhan ekonomi sebesar 6,43% secara tahunan pada kuartal I/2017.
Tingkat konsumsi yang menggeliat dan peningkatan ekspor dalam setahun terakhir menjadi dua penopang utama laju pertumbuhan ekonomi Bumi Nyiur Melambai.
Publikasi yang dirilis BPS Sulawesi Utara, Jumat (5/5/2017), menunjukkan konsumsi memberi andil 2,15% terhadap sumber pertumbuhan ekonomi Sulut.
Sumber pertumbuhan lain yang menopang laju produk domestik regional bruto (PDRB) Sulut yakni ekspor dan investasi masing-masing sebesar 2,34% dan 1,69%.
Secara khusus, BPS menilai peningkatan ekspor Sulut hingga kuartal I/2017 dipicu ekspor jasa sejalan dengan geliat industri pariwisata. Dalam periode Januari-Maret 2017, kunjungan turis asing ke Sulut mencapai 17.941 turis atau melonjak lima kali lipat dibandingkan periode yang sama pada 2016.
Untuk ekspor barang, sepanjang kuartal I/2017, ekspor Sulut tumbuh 0,89% menjadi US$246,14 juta. Adapun secara bulanan, ekspor Sulut mengalami pasang surut dalam empat bulan terakhir sejak Desember 2016.
Dalam catatan Bisnis.com, secara bulanan nilai ekspor Suluta pada Januari 2017 turun 45,59%, kemudian pada Februari 2017 berbalik naik hingga 100%. Pada Maret 2017 ekspor Sulut kembali turun 31,46% dibandingkan Februari 2017.
Di sisi lain, investasi yang memiliki pangsa 32,79% terhadap PDRB Sulut juga mencatat pertumbuhan 4,61%. BPS menyebut, peningkatan investasi Sulut tak lepas dari pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang ada di Sulut.
Dinas Penanaman Modal & Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Sulut memperkirakan realisasi investasi hingga kuartal I/2017 bakal mencapai Rp500 miliar. Jumlah tersebut diperkirakan bakal terus meningkat seiring dimulainya beberapa proyek pada kuartal II/2017 hingga akhir tahun nanti.
Janny Rembet, Kepala Bidang Pengendalian Investasi Dinas Penanaman Modal & PTSP Sulut mengatakan laporan kegiatan penanaman modal baru akan marak di kuartal II/2017.
Dia menambahkan, sejumlah proyek bakal memulai konstruksi pada April hingga Desember mendatang, mulai dari proyek pembangkit listrik hingga pariwisata. Nilai investasi yang bakal dibenamkan menurut Janny berkisar dari puluhan miliar rupiah hingga triliun rupiah.