Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Indonesia menggandeng Bank Sulselbar terkait pengelolaan kas titipan bank sentral di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yang bertujuan untuk memangkas durasi pendistribusian uang kartal di daerah tersebut.
Kepala BI Perwakilan Provinsi Sulsel Wiwiek S. Widayat mengatakan jalinan kerjasama dengan bank milik pemda se-Sulsel dan Sulbar tersebut sekaligus menandai pengoperasian layanan kas titipan yang keempat di Sulsel.
Sekedar diketahui, Bank Indonesia juga telah memiliki tiga layanan kas titipan yang juga dikelola oleh Bank Sulselbar yang terletak di KKota Palopo yang beroperasi sejak 2010, kemudian di Kota Parepare sejak 2015 serta di Kabupaten Bulukumba yang diresmikan tahun lalu.
"Selain untuk memudahkan distribusi uang kartal untuk perbankan yang beroperasi di Bone dan sekitarnya, layanan kas titipan ini juga untuk menjamin uang yang beredar dalam kondisi layak serta pelayanan penukaran uang bagi masyarakat umum," katanya, Jumat (7/4/2017).
Wiwiek menguraikan, plafon maksimal pada kas titipan tersebut mencapai Rp150 miliar yang mana pembukaan layanan tersebut juga dilakukan mengikuti laju pertumbuhan ekonomi Bone dan sekitarnya.
Berdasarkan data bank sentral, pertumbuhan ekonomi Bone sebesar 8,3% yang diikuti pula oleh kabupaten sekitar yakni Kabupaten Wajo, Kabupaten Sinjai dan Kabupaten soppeng yang masing-masing mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,05%, 7,54% serta 5,1%.
Selain itu, Bone juga memiliki potensi ekonomi yang besar terkhusus pada sektor agribisnis yang memberikan kontribusi terhadap struktur PDRB sebesar 49% serta perdagangan dengan komposisi 11%.
Pada layanan kas titipan itu akan memasok kebutuhan, penerimaan setoran serta penukaran uang dari 11 perbankan yang beroperasi di wilayah cakupan yakni Bank Sulselbar, BNI, Bank Mandiri, Bank Danamon, BRI, BCA, Bank Artha Graha, Bank Mega, Bank Panin, BTN serta BTPN.