Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengusaha Logistik Desak Pelindo IV Tingkatkan Kualitas Layanan

Kalangan pelaku industri logisitik berharap PT Pelindo IV lebih agresif dalam memacu level of service atau tingkat pelayanan terkhusus pada pelabuhan kelolaan yang memiliki peran strategis perekonomian di wilayah timur Tanah Air.
Sebuah alat bongkar muat jenis Container Crane baru yang didatangkan dari China, sudah terpasang, di Pelabuhan Pontianak, Kalbar, Sabtu (15/10)./Antara-Hermanus Prihatna
Sebuah alat bongkar muat jenis Container Crane baru yang didatangkan dari China, sudah terpasang, di Pelabuhan Pontianak, Kalbar, Sabtu (15/10)./Antara-Hermanus Prihatna

Bisnis.com, MAKASSAR - Kalangan pelaku industri logisitik berharap PT Pelindo IV lebih agresif dalam memacu level of service atau tingkat pelayanan terkhusus pada pelabuhan kelolaan yang memiliki peran strategis perekonomian di wilayah timur Tanah Air.

Ketua Umum ALFI Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan penguatan tingkat pelayanan paling dibutuhkan pada Pelabuhan Makassar yang merupakan pula salah satu simpul konsep Tol Laut yang memiliki peran besar dalam perekonomian di wilayah ini.

"Pelindo IV mesti lebih agresif, peremajaan alat harus dilakuka untuk menaikkan level of service-nya," katanya kepada Bisnis, Rabu (5/4/2017).

Menurutnya, jika hal tersebut direalisasikan Pelindo IV maka akan lebih mendorong pemangkasan biaya logistik di wilayah timur yang saat ini masih dalam level yang relatif tinggi.

Sebagai catatan, pada periode awal tahun ini pelayanan Pelindo IV terkhusus di Pelabuhan Makassar untuk segmen peti kemas kerap memantik keresahan pelaku usaha lantaran kerusakan alat bongkar muat milik perseroan.

Seperti yang terjadi pada medio Februari 2017 lalu, di mana lima alat bongkar muat di Terminal Petikemas Makassar mengalami kendala teknis secara bersamaa yang mengakibatkan distribusi logistik terganggu dan memicu pembengkakan durasi tambat dan waiting time kapal.

Saat itu, alat yang mengalami kerusakan meliputi container crane (CC) 04 serta selebihnya merupakan rubber tyred gantry yakni RTG 02, RTG 07, RTG 12 serta RTG 9.

"Orientasinya itu otimalisasi pelabuhan eksisting maupun pelabuhan yang tengah dikembangkan. Selain terminal khusus kontainer, Pelindo IV juga sudah saatnya membangun terminal khusus curah," katanya.

Adapun untuk langkah pengembangan dan pembangunan pelabuhan, lanjut Yukki, Pelindo IV harus tetap mengacu pada prisip 'ship follow the trade'sehingga pembangunan pelabuhan semakin memiliki peran yang startegis dalam mendorong pertumbuhan logsitik.

Di sisi lain, dia juga menyinggung langkah pembangunan pembangunan pelabuhan yang dilakukan Pelindo IV tanpa banyak melibatkan stakeholder terkait seperti yang terjadi dalam proyek Makassar New Port, yang berimbas pada lambatnya progres fisik dari mega proyek yang dimulai pada pertengahan 2015 lalu itu.

"Untuk suksesnya pembangunan pelabuhan baru oleh Pelindo IV, harus lebih aktif mengajak seluruh pihak seperti pemerintah daerah setempat, Kadin dan asosiasi terkait agar mendapat dukungan secara penuh untuk percepatan pembangunannya," katanya.

Sebagai gambaran, pada proyek MNP yang dilakukan oleh Pelindo IV konstruksi fisik masih berada pada angka 32,74% untuk tahap IA paket pertama padahal ground breaking telah dilakukan sejak Mei 2015 lalu.

Kepala Satuan Pengelola Proyek MNP, Arwin mengatakan pembangunan Tahap IA mega proyek itu terbagi lagi dalam tiga paket, yaitu Paket A, B dan C yang dikerjakan secara simultan.

Secara keseluruhan, lanjut dia, konstruksi fisik MNP untuk Tahap IA sudah mencapai 10,28% dengan penyerapan anggaran sebesar Rp107,41 miliar dari total anggaran yang disiapkan sebesar Rp1,49 triliun.

Arwin mengakui, pihaknya sempat mengalami kendala dalam proses pengerjaan mega proyek ini, akibat adanya ranjau peninggalan Perang Dunia (PD) II yang tersisa di area proyek. Namun, pihaknya tetap mengerjakan step atau bagian pekerjaan yang lainnya, sehingga tidak ada proses pekerjaan di proyek tersebut yang terhenti.

Adapun pengerjaan untuk Tahap 1A paket A yang terdiri dari pekerjaan pembangunan akses jalan, dermaga dan lapangan penumpukan petikemas.

Sementara untuk Paket B, kegiatannya meliputi reklamasi seluas kurang lebih 13 hektare, causeway kurang lebih 1.276 meter, lapangan container kurang lebih 16 hektare dan pengerukan kolam pelabuhan minimal draft -16,0 mLWS. Sedangkan untuk pengerjaan Paket C berupa pembangunan Breakwater sepanjang 1.310 meter.

“Secara keseluruhan, MNP Tahap IA direncanakan memiliki kapasitas terpasang mencapai 1,5 juta TEU's dan ditargetkan rampung pada November 2018," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper