Bisnis.com, MAKASSAR - PT Bank Syariah Mandiri mulai memasarkan produk talangan umrah di wilayah timur dengan melibatkan mitra strategis perusahaan travel. Dengan strategi itu, BSM mengharapkan mampu mendongkrak pendapatan berbasis komisi atau fee based income dari segmen tersebut.
Anton Sukarna, Head of BSM Region VII Indonesia Timur, mengemukakan tingginya minat beribadah umrah oleh masyarakat segmen menengah di wilayah cakupan perseroan dinilai relatif tinggi dan menjadi ceruk pasar potensial dalam penyaluran pembiayaan umrah.
Dia menguraikan, pada tahun ini perseroan membidik sebanyak 1.100 nasabah di wilayah timur untuk diberangkatkan ibadah umrah dengan plafon maksimal per nasabah sebesar Rp40 juta, di mana untuk teknis pemberangkatan dilakukan oleh travel rekanan perseroan.
"Apalagi di wilayah timur ini paling tinggi trennya untuk ibadah umrah di luar Pulau Jawa. Dari sisi bisnis, ini juga tentu merupakan bagian dari strategi untuk memperbesar FBI kami selain tentunya memudahkan masyrakat segmen menengah yang muslim untuk beribadah umrah," paparnya, Rabu (20/3/2017).
Adapun program talangan umrah perseroan tersebut memiliki tenor maksimal hingga 5 tahun dan memungkinkan nasabah juga mendapatkan fasilitas pembiayaan multiguna BSM agar lebih memudahkan nasabah mendapatkan akses dalam melakukan perjalanan umrah.
Secara khusus, lanjut Anton, program talangan umrah tersebut diproyeksikan pula mampu lebih meningkatkan komposisi pendapatan berbasis komisi dari pembiayaan segmen umrah kendati dalam skala yang relatif terbatas.
Dia mengemukakan, pendapatan komisi yang paling tinggi masih bersumber dari pembiayaan gadai emas dengan persentase 60% diikuti segmen transaksi elctronic banking perseroan serta produk lainnya yang dimiliki perseroan.
Adapun hingga Februari 2017, perseroan telah menyalurkan pembiayaan untuk seluruh segmen mencapai Rp3,2 triliun di wilayah timur sedangkan penghimounan dana murah pada periode yang sama mencapai Rp2,9 triliun.
Regional Retail Banking Manager BSM Region VII Ilyas Ibrahim menambahkan, selain mendorong performa untuk segmen umrah pihaknya juga akan terus melaukan penetrasi pada segmen lain terkhusus pada segmen gadai emas maupun cicil emas, pembiayaan untuk pensiunan aparatur sipil negara (ASN) serta mulai memasarkan produk pembiayaan perumahan.
"Secara khusus, kami menargetkan pendapatan komisi bisa tumbuh hingga 10% pada tahun melalui serangkaian langkah tersebut. Sedangkan untuk penyaluran pembiayaan estimasinya tumbuh hingga 20% hingga akhir 2017," urainya.