Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gorontalo Perluas Lahan Tanam Jagung Kejar Produksi 1 Juta Ton

Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo menargetkan bisa menambah lahan tanam 75.000 hektare tahun ini yang diharapkan bisa mendongkrak produksi jagung provinsi Serambi Madinah itu menjadi 1 juta ton hingga 1,2 juta ton per tahun.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, GORONTALO - Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo menargetkan bisa menambah lahan tanam 75.000 hektare tahun ini yang diharapkan bisa mendongkrak produksi jagung provinsi Serambi Madinah itu menjadi 1 juta ton hingga 1,2 juta ton per tahun.

Muljadi Mario, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, mengatakan hingga 2016 luas area tanam komoditas jagung mencapai 225.000 hektare. Alhasil, penambahan luas area tanam bakal menggenapkan luas area menjadi 300.000 hektare. "36% PDRB Gorontalo berasal dari pertanian, terutama Jagung. Tahun ini kami menargetkan 300.000 hektare," ujarnya kepada Bisnis di Gorontalo, Selasa (21/3).

Sepanjang tahun lalu, produksi jagung Gorontalo mengalami peningkatan signifikan. Muljadi menyebut, produksi jagung pada 2016 mencapai 911.000 ton atau naik 41,56% secara tahunan. Tren ini juga berbalik positif dari koreksi 10,59% pada 2015 lalu.

Menurut Muljadi, produksi jagung Gorontalo tahun ini diharapkan bisa mencapai 1 juta ton. Bila iklim berjalan kondusif, Gorontalo bisa menuai panen dua kali dalam setahun sehingga proyeksi produksi bisa mencapai 1,2 juta ton.

Muljadi menerangkan, hasil produksi jagung Gorontalo mengalir ke pasar domestik maupun pasar ekspor. Namun, dia menyebut, pola distribusi produksi jagung Gorontalo akan bergantung pada harga jual.

Dia menjelaskan, petani lebih suka menjual jagung ke pasar dalam negeri bila harga jual mencapai di atas Rp3.000 per kg. Sementara itu, produksi bakal mengalir ke pasar ekspor bila harga jual berada di bawah level Rp3.000 per kg. Pola ini terbentuk semata karena perbedaan margin penjualan.

Di sisi lain, pola penjualan hasil produksi tersebut membuat ekspor Gorontalo labil. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, di Desember 2016 ekspor Gorontalo nihil. Sepanjang Januari-Desember 2016, ekspor Gorontalo tercatat US$4,30 juta atau turun 86,27% secara tahunan.

Ekspor Gorontalo ambles karena ekspor jagung turun 100% dari US$26,75 juta menjadi nihil. Total ekspor Gorontalo pada 201 mencapai US$31,38 juta. Dengan kata lain kontribusi jagung mencapai 85%.

Sementara itu, Pemprov Gorontalo juga tengah mengundang sejumlah investor untu mengembangan produk turunan jagung. Muljadi mengatakan, pihaknya sudah melakukan penjajakan dengan perusahaan pakan ternak asal Thailand.

Namun, untuk tahap awal perusahaan tersebut belum berniat mendirika pabrik pakan ternak. "Di Gorontalo populasi ayam hanya 1 juta ekor, kebutuhan [jagung] untuk pakan ternak paling hanya 3.000 ton dan itu sangat kecil," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper