Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IMB Group Garap Bisnis Rumah Sakit di Makassar

Korporasi bisnis yang berbasis di Makassar, IMB Group, merealisasikan langkah diversifikasi usaha dengan menggarap sektor kesehatan melalui pembangunan fasilitas rumah sakit di Makassar.
Ilustrasi/JIBI
Ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, MAKASSAR - Korporasi bisnis yang berbasis di Makassar, IMB Group, merealisasikan langkah diversifikasi usaha dengan menggarap sektor kesehatan melalui pembangunan fasilitas rumah sakit di Makassar.

Presiden Direktur IMB Group Andi Rahmat Manggabarani mengemukakan penambahan portofolio bisnis itu sudah memasuki tahapan feasibility study yang secara simultan dilakukan dengan pengurusan sejumlah dokumen perizinan teknis terkait.

Menurutnya, eksekusi diversifikasi itu juga akan disinergikan dengan skema optimalisasi aset yang dilakukan perseroan dengan melakukan alih fungsi properti komersial IMB Group menjadi fasilitas rumah sakit.

"Untuk besaran investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Aset properti komersial kami yang sudah tidak terlalu produktif akan dikonversi menjadi gedung rumah sakit, hanya dilakukan penyesuaian beberapa bagian yang dibutuhkan untuk mendukung aktivitas pelayanan medis," katanya kepada Bisnis, Rabu (15/3/2017).

Dengan kondisi tersebut, lanjut Rahmat, perseroan bisa lebih berfokus merampungkan studi kelayakan maupun perizinan yang diakui cukup kompeks jika dibandingkan dengan pengurusan izin untuk proyek properti.

Sekedar diketahui, IMB Group merupakan korporasi yang memiliki bisnis utama pada sektor properti residensial dan merupakan salah satu pengembang lokal yang memiliki kapasitas paling besar pada sektor tersebut di Makassar maupun wilayah timur.

Selain properti residensial, IMB Group juga memiliki lini bisnis pada segmen komersil melalui hotel berklasifikasi bintang empat plus Four Points Makassar dan Aerotel Smile di bintang tiga, kemudian bisnis otomotif, jasa keuangan, koperasi, laundry dan beberapa lainnya.

Rahmat memproyeksikan, untum diversifikasi usaha ke sektor kesehatan diharapkan bisa terealisasi pada semester kedua tahun ini untuk pengerjaan fisik setelah seluruh perizinan rampung secara keseluruhan.

Adapun lokasi pembangunan rumah sakit direncanakan perseroan berada di Bilangan Baji Gau Makassar, yang meamanfaatkan bangunan hotel melati Baji Gau IMB untuk kemudian direnovasi menyeluruh agar bisa menyesuaikan dengan pelayannan medis.

"Untuk RS ini, kami pilihnya itu khusus ibu dan anak sehingga bisa menjangkau semua segmen. Kami ajukan ke otoritas terkait itu untuk RS tipe C dengan kapasitas sekitar 200 tempat tidur dan tentunya menyiapkan fasilitas juga untuk BPJS Kesehatan," jelas Rahmat.

Secara khusus, pendirian rumah sakit khusus ibu dan anak itu merupakan pula manifestasi dari upaya perseroan memberikan pelayanan sosial bagi masyrakat di samping bentuk investasi perseroan dalam mendukung kinerja bisnis secara konsolidasian.

Kendati demikian, Rahmat mengaku belum bisa menyebutkan besaran investasi dari diversifkasi tersebut namun seluruh pendanaan bersumber dari kas internal IMB Group.

"Selain untuk pengerjaan fisik bangunan, alokasi investasi juga kemungkinkan banyak terserap pula untuk fasilitas penngelolaan limbah RS kami nanti. Ini jadi penting, karena lokasi kami itu, berada sangat dekat dengan kawasan permukiman," paparnya.

Dalam perkembangan lain, Pemerintah Kota Makassar meminta kepada pengelola RS di kota ini segera melengkapai ijin lingkungan terkhusus untuk pengelolaan limbah B3 medis.

Kahfiani, Kepala Bidang Penyusunan Kebijakan dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup Makassar, mengemukakan sebagian besar RS khusus maupun umum yang beroperasi di Makassar belum memiliki fasilitas pengelolaan limbah B3 medis yang berpotensu memicu pencemaran lingkungan hingga penyakit bagi warga.

"Dalam catatan kami, dari sekitar 40 RS yang beroperasi di Makassar, hanya 18 yang memiliki pengelolaan limbah B3. Kami siap memfasilitasi mereka untuk hal ini, tetapi itu juga tergantung dari manajemen bersangkutan. Karena jika ini diabaikan tentu masuk dalam ranah pidana," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper