Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambah Tiga Pelabuhan Singgah, SITC Container Ubah Nama Layanan Jadi CVI

Perusahaan pelayaran global yang berbasis di Hongkong, SITC Container Line mengembangkan layanan rute melalui penambahan tiga pelabuhan singgah di Regional Asean.
Ilustrasi/youtube.com
Ilustrasi/youtube.com

Bisnis.com, MAKASSAR - Perusahaan pelayaran global yang berbasis di Hongkong, SITC Container Line mengembangkan layanan rute melalui penambahan tiga pelabuhan singgah di Regional Asean.

Penambahan ini diestimasi mampu meningkatkan efesiensi waktu pengiriman kargo ekspor maupun impor di Tanah Air.

Country Manager SITC Indonesia Majah Andriansyah mengemukakan, ekspansi tersebut akan memperkuat rute pelayaran eksisting yang sebelumnya telah dilayani perusahaan dan disebut CPX3 Service.

Penambahan tiga pelabuhan singgah meliputi Hochiminh Vietnam, Jakarta dan Semarang yang selanjutnya terintegrasi dalam dalam CPX3 Service. Penambahan ini diproyeksikan pula mampu memperluas jangkauan jaringan tujuan ekspor.

"Seiring dengan masuknya tiga pelabuhan ini, maka layanan ini akan berganti nama menjadi CVI atau China Vietnam Indonesia. Untuk rute service ini, akan dilayani kapal dengan kapasitas 2.500 TEU's dengan rute utama Hongkong-Semarang, dan dari China/Vietnam ke Semarang dan Makassar," katanya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (9/1/2017).

Secara keseluruhan, layanan CVI tersebut memiliki rute pelayaran Qingdao – Shanghai – Ningbo – Hongkong – Hochminh – Jakarta – Semarang – Makassar – Xiamen – Qingdao.

Layanan juga ikut berpengaruh terhadap jumlah frekuensi jadwal rute impor SITC dari Shanghai ke Jakarta menjadi 5 kali per pekan serta Ningbo - Jakarta menjadi tiga kali per pekan.

Layanan CVI bakal memangkas waktu tempuh pengiriman dari Makassar menuju pelabuhan utama tujuan ekspor, terutama Xiamen dan Shanghai di China, yang merupakan destinasi pelabuhan utama untuk komoditas kelautan maupun marble dari wilayah timur.

Makassar-Xiamen akan ditempuh dalam waktu kurang lebih 6 hari, sedangkan ke Shanghai hanya membutuhkan waktu 11 hari, yang mana skema yang digunakan adalah direct call meski melalui pelabuhan singgah dalam kerangka CVI.

Menurutya, Kawasan Timur Indonesia akan memperoleh banyak keuntungan melalui skema CVI, di antaranya kepastian waktu tempuh dan efesiensi biaya yang mana bakal memberikan kontribusi dalam pengembangan komoditas berbasis ekspor di kawasan tersebut.

"Tentu bisa mendorong peningkatan daya saing produk Indonesia di pasar internasional dalam rangka menyambur era Mayarakat Ekonomi ASEAN. Terlebih layanan CVI ini sejalan dengan program Tol Laut," katanya.

SITC menyediakan jadwal rute ke Indonesia yang lebih efisien dan stabil, yang meliputi seluruh pelabuhan-pelabuhan di China daratan (China Mainland), Korea, Thailand, Vietnam, Taiwan dan beberapa kawasan Asia lainnya.

Cargo dengan penangan khusus, seperti OOG (Out of Gauge), RF (Reefer), DG (Dangerous) akan sangat mudah dan tepat menggunakan service ini.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Amri Nur Rahmat
Editor : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper