Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Trump Pengaruhi Ekspor Sulsel ke China, Ini Penjelasan Bank Indonesia

Bank Indonesia menyebut kinerja ekspor Sulsel ke China juga diprediksi turun akibat tarif Amerika Serikat (AS).
Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diyakini berdampak negatif terhadap kinerja ekspor dari Sulawesi Selatan (Sulsel) / Bisnis-Paulus Tandi Bone
Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diyakini berdampak negatif terhadap kinerja ekspor dari Sulawesi Selatan (Sulsel) / Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, MAKASSAR - Kebijakan tarif tinggi yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diyakini tidak hanya memberi dampak negatif terhadap kinerja ekspor yang langsung menuju negara tersebut.

Bagi Sulawesi Selatan (Sulsel), efek tarif AS diproyeksi akan meluas ke penjualan komoditas menuju China.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Sulsel Rizki Ernadi Wimanda menyebut akan ada dampak second round effect melalui penurunan ekspor raw materials Sulsel ke China, khususnya komoditas besi stainless (ferro alloy nickel), rumput laut, dan karagenan.

Hal tersebut terjadi karena China membutuhkan banyak komoditas ini untuk diolah kembali menjadi beberapa barang turunan. Hasil dari olahannya inilah yang kemudian akan diekspor oleh China ke AS.

"Seperti ferro alloy nickel, meskipun tidak terdampak langsung oleh tarif dagang AS, namun produk turunannya berupa stainless steel yang diekspor China ke AS akan terdampak. Sehingga berisiko menahan permintaan ekspor ferro alloy nickel Sulsel," kata Rizki Ernadi Wimanda di Makassar, Kamis (15/5/2025).

Total nilai ekspor Sulsel ke China pada 2024 sendiri tercatat sebesar US$1,38 miliar. Ferro alloy nickel menduduki posisi pertama terbanyak dengan nilai mencapai US$421,23 juta.

Disusul rumput laut sebesar US$121,06 juta, pasta coklat sebesar US$67,77 juta, tepung karagenan sebesar US$43,12 juta, dan komoditas lainnya US$734,5 juta.

Maka dari itu dengan penurunan ekspor stainless steel dan rumput laut China ke AS, dampak penurunan proporsional sejumlah impor raw materials dari Sulsel cukup signifikan, bisa mencapai 0,03% atau setara Rp16,49 miliar.

Jika ini terjadi maka perekonomian Sulsel akan terdampak dengan penurunan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang diproyeksi sebesar 0,004%.

"Sebagai gambaran, komoditas utama yang diimpor China dari Sulsel antara lain besi stainless dan rumput laut. Di mana pangsa ekspor China ke AS untuk 2 komoditas ini masing-masing 5,8% dan 2,7%," ujar Rizki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper