Bisnis.com, MAKASSAR - PT. Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan kinerja yang cukup apik di wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua (Sulampua) hingga Desember 2024, utamanya pada penghimpunan simpanan nasabah dalam bentuk Dana Pihak Ketiga (DPK).
Regional CEO Region X Makassar BSI Sukma Dwie Priardi memaparkan DPK perseroan di wilayah Indonesia Timur terkumpul Rp11,79 triliun pada periode tersebut, jumlah ini tumbuh 18,49% year-on-year (yoy) dibandingkan posisi Desember 2023.
Tumbuhnya DPK perseroan BSI di Sulampua ditopang oleh penghimpunan tabungan haji yang mencakup 10,25% dari total DPK.
Tabungan haji BSI tercatat sebesar Rp1,2 triliun hingga Desember 2024, tumbuh 23,7% yoy dibanding posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
Selain itu ada penambahan sekitar 458.000 nasabah selama kurun waktu setahun yang berkontribusi sekitar Rp226 miliar.
"Tabungan haji di Sulampua ini sebelumnya hanya Rp500 juta - Rp600 juta per bulan. Saat ini sudah bertambah signifikan hingga sekitar Rp2 miliar - Rp3 miliar per hari. Mengingat kekuatan bank syariah itu di tabungan hajinya, jadi cukup memberi andil penghimpunan DPK," ucap Sukma kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).
Baca Juga
Dia menambahkan, pada 2025 pihaknya menargetkan penghimpunan DPK di wilayah Timur bisa tumbuh sekitar 30% - 40%. Tabungan haji masih akan menjadi produk unggulan yang diandalkan untuk mendongkrak realisasi.
"Salah satu bentuk penguatan tabungan haji, kita gunakan BSI Agen. BSI Agen kita bisa membuka tabungan haji, daftar porsi haji, maupun pelunasan. Upaya ini penting mengingat coverage perbankan syariah kan tidak tinggi, padahal Indonesia Timur ini daerahnya luas," paparnya.
Selain DPK, total aset dan realisasi kredit BSI di Sulampua juga tumbuh meyakinkan dengan besaran dua digit.
Penyaluran kredit perseroan per Desember 2024 mencapai Rp17,14 triliun, tumbuh 19,61% secara tahunan. Total asetnya juga tercatat mencapai Rp17,7T atau naik sekitar 21,79%.