Bisnis.com, MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kinerja perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada 2024 mengalami pertumbuhan dari sisi aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), dan penyaluran kredit. Namun peningkatannya jauh lebih rendah dibandingkan pada tahun sebelumnya.
Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman mengungkapkan total aset perbankan Sulsel per Desember 2024 mencapai Rp203,47 triliun.
Jumlah itu tumbuh 5,88% dibandingkan posisi yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp192,17 triliun. Padahal pada 2023, pertumbuhan aset perbankan di wilayah ini mencapai 10,10%.
Dari sisi penghimpunan DPK, perbankan Sulsel berhasil menghimpun Rp133,59 triliun dan tumbuh 4,64% jika dibandingkan posisi Desember 2023 yang hanya Rp127,67 triliun.
Meskipun begitu, pertumbuhan tersebut masih terbilang rendah mengingat pada tahun sebelumnya sektor ini mampu tumbuh 9,13%.
"Jika dilihat dari komposisinya, DPK di Provinsi Sulawesi Selatan masih didominasi oleh tabungan dengan cakupan yang mencapai 61,74%," ucap Darwisman melalui keterangan resmi, Senin (10/2/2025).
Baca Juga
Sementara itu total kredit yang disalurkan perbankan Sulsel per Desember 2024 tercatat sebanyak Rp164,29 triliun, tumbuh 4,23% jika dibandingkan posisi Desember 2023 yang hanya Rp157,61 triliun.
Namun jika dibandingkan pertumbuhan tahun sebelumnya, peningkatan saat itu jauh lebih tinggi karena mencapai 13,15%.
Penyaluran kredit di Sulsel sendiri masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 54,20%. Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share mencapai 23,24%.
"Kinerja intermediasi perbankan Sulsel sejauh ini masih terjaga dengan Loan to Deposit Ratio atau LDR 125,23% dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,70%," tutup Darwisman.