Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah melakukan kunjungan ke Chongqing, China guna melakukan penjajakan kerja sama untuk pengadaan drone pemadam kebakaran. Teknologi ini dianggap perlu untuk penanganan kebakaran yang lebih cepat, utamanya di lokasi padat penduduk yang sempit.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Makassar Hasanuddin mengatakan drone buatan China memiliki kualitas yang cukup canggih untuk melakukan pemadaman api. Seperti durasi terbang yang bisa mencapai 25 menit dengan membawa bahan pemadam berupa air atau foam.
Ketinggian terbang operasionalnya mencapai 120 meter dengan koneksi ke selang pemadam berukuran 1 - 1,5 inci. Selain itu drone tersebut memiliki kemampuan menahan tekanan air hingga 8,5 bar yang memastikan efisiensi dalam proses pemadaman.
"Selain fungsi utamanya sebagai alat pemadam, drone ini memiliki kemampuan tambahan yakni mencegah perambatan api dari titik awal ke titik lainnya, pelontar otomatis yang dapat memecahkan kaca gedung, memberikan akses masuk bagi alat pemadam atau menciptakan jalur evakuasi darurat," ungkapnya melalui keterangan resmi, Senin (20/1/2025).
Hasanuddin menambahkan pengembangan teknologi seperti ini bisa menjadi pengingat bahwa personel pemadam kebakaran di Makassar perlu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Jadi tidak hanya dituntut untuk terampil secara fisik, namun juga mampu memahami dan memanfaatkan teknologi canggih dalam menghadapi risiko kebakaran dan penyelamatan.
Kunjungan kerja ini pun diharapkan dapat membuka peluang kolaborasi lebih luas antara Kota Makassar dan Chongqing, khususnya dalam hal inovasi teknologi di bidang penanggulangan kebakaran.
Baca Juga
Dengan kehadiran teknologi seperti drone pemadam kebakaran, masa depan sektor ini ditambahkannya akan semakin menjanjikan, mengintegrasikan kecepatan, ketepatan, dan keamanan dalam setiap misi penyelamatan
"Hal ini menjadi langkah nyata untuk menciptakan sistem penanggulangan kebakaran yang lebih efisien, modern, dan menyelamatkan lebih banyak nyawa," tuturnya.