Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Sulawesi Selatan (Sulsel) mengalami inflasi tahunan sebesar 1,53% (yoy) pada Oktober 2024. Sementara secara bulanan, inflasinya tercatat 0,15% (mtm) dan inflasi pada tahun berjalan sebesar 0,68% (ytd).
Kepala BPS Provinsi Sulsel Aryanto mengatakan inflasi yang terjadi pada bulan tersebut sangat dipengaruhi oleh meningkatnya harga emas perhiasan yang mencapai 36,03% jika dibandingkan tahun lalu. Komoditas ini menyumbangkan andil inflasi paling tinggi sebesar 0,4%.
Selain itu ada pula sigaret kretek mesin (SKM) yang menjadi penyumbang inflasi terbesar kedua sebesar 0,18% atau mengalami kenaikan harga 7,76% jika dibandingkan Oktober 2023.
"Kenaikan harga emas perhiasan menjadi pendorong utama inflasi Sulsel dengan andil paling tinggi 0,04%. Sementara komoditas lain andilnya di bawah 0,02%," paparnya melalui keterangan resmi, Jumat (1/10/2024).
Komoditas lain yang menjadi penyumbang inflasi tahunan antara lain udang basah dengan andil 0,1%; kontrak rumah 0,08%; cumi-cumi 0,08%; gula pasir 0,07%; sigaret kretek tangan (SKT) 0,06%; kopi bubuk 0,06%; bawang merah 0,05%; dan ikan layang 0,04%.
Dilihat dari kelompok pengeluaran, yang paling besar memberikan andil inflasi Sulsel pada Oktober 2024 antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,55%; pakaian dan alas kaki 0,08%; perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 0,1%; perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,05%; hingga kelompok kesehatan 0,04%.
Baca Juga
Kota IHK di Sulsel juga semuanya mengalami inflasi secara tahunan, yang paling tinggi adalah Luwu Timur sebesar 2,18%; kemudian disusul Sidrap 2%; Palopo 1,9%; Parepare 1,82%; Wajo 1,65%; Makassar 1,4%; Watampone 1,33%; dan terendah Bulukumba 1,3%.
Aryanto menambahkan, untuk inflasi Sulsel secara bulanan, komoditas yang dominan memberikan andil antara lain emas perhiasan, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, nasi dengan lauk, minyak goreng, tarif kendaraan roda 2 online, sepeda motor, pisang, ayam goreng, mie, kangkung, upah asisten rumah tangga, kue basah dan Sigaret Kretek Mesin (SKM).