Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) berencana segera mengembangkan industri hilir sektor perikanan di wilayahnya untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di sektor tersebut. Fokus utamanya adalah mendorong berdirinya pabrik pengolahan rumput laut dan teripang pasir.
Komoditas tersebut dianggap memiliki potensi yang besar untuk mendongkrak perekonomian daerah, utamanya rumput laut. Pasalnya, Sulsel konsisten menjadi salah satu daerah penghasil terbesar di Indonesia untuk rumput laut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulsel Muhammad Ilyas mengatakan produksi rumput laut di wilayahnya bisa mencapai rata-rata 3,66 juta ton per tahun, atau lebih dari sepertiga dari total pasokan rumput laut nasional.
Data terakhir sepanjang 2023 bahkan produksinya menyentuh 3,85 juta ton, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3,79 juta ton. Penyebarannya pun cukup luas, namun lebih banyak terkonsentrasi di sepanjang garis pantai tenggara dan barat Sulsel.
Sementara untuk teripang laut, Ilyas menambahkan jika komoditas ini tengah digemari oleh pasar global. Sehingga memungkinkan pengembangannya bisa menjadi pendongkrak nilai ekspor wilayah ini.
"Akselerasi pertumbuhan sektor perikanan dapat melakukan pengembangan produk turunan rumput laut serta produk perikanan potensial lainnya seperti teripang pasir yang saat ini diminati oleh pasar luar negeri," ujarnya ketika dihubungi, Senin (21/10/2024).
Baca Juga
Ilyas menambahkan, untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dari sektor tersebut, pihaknya pun membutuhkan sinergi dari unsur 3P atau public, private, dan partnership, serta akan melibatkan kolaborasi berbagai pihak mulai pemerintah kabupaten/kota, regulator, perbankan, asosiasi, dan pihak lainnya.
"Ke depannya kami akan lakukan koordinasi secara rutin untuk melakukan monitoring terhadap implementasi rencana pengembangan ini," tuturnya.