Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Perbankan Sulsel Hingga Agustus 2024, Begini Kondisinya

OJK menyebut perbankan di Sulsel mampu mencatatkan kinerja yang cukup solid dilihat dari total aset, DPK dan penyaluran kreditnya.
Ilustrasi kredit perbankan./Bisnis-Himawan L Nugraha
Ilustrasi kredit perbankan./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, MAKASSAR — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut perbankan di Sulawesi Selatan (Sulsel) mampu mencatatkan kinerja yang cukup solid pada posisi Agustus 2024, dilihat dari total aset, dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran kreditnya.

Total aset perbankan di Sulsel tercatat telah mencapai Rp198,95 triliun per Agustus 2024, tumbuh 7,78% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp184,58 triliun. Aset bank umum tumbuh 7,85% menjadi Rp195,24 triliun, sementara aset Bank Perekonomian Rakyat (BPR) tumbuh 4,48% menjadi Rp3,71 triliun.

DPK tercatat mencapai Rp133,64 triliun, tumbuh 8,61% jika dibandingkan posisi bulan yang sama pada 2023 yang hanya Rp123,04 triliun. Penyaluran kredit sebesar Rp162,32 triliun per periode tersebut, tumbuh 7,68% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp150,74 triliun.

"Penyaluran kredit di Sulsel ini masih didominasi oleh kredit produktif mencapai 55,04%. Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit paling banyak disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran dengan porsi sebesar 23,82% atau mencapai Rp38,66 triliun," ungkap Kepala Kantor OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat Darwisman melalui keterangan resmi, Selasa (8/10/2024).

Capaian tersebut pun didukung dengan kinerja intermediasi perbankan Sulsel yang terjaga dengan loan to deposit ratio atau LDR 123,72% dan tingkat rasio kredit bermasalah yang masih berada pada level aman hanya 2,98%.

Darwisman menambahkan, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan kinerja yang lebih baik dibandingkan bank konvensional. Per Agustus 2024 aset perbankan syariah mencapai Rp15,54 triliun, tumbuh 16,86% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp13,30 triliun.

Penghimpunan DPK-nya tercatat sebesar Rp11,26 triliun, tumbuh cukup meyakinkan 21,1% dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp9,29 triliun. Sedangkan kredit di perbankan syariah telah tersalur Rp13,26 triliun, tumbuh 17,22% jika dibandingkan posisi Agustus 2023 yang hanya Rp11,31 triliun.

"Tingkat intermediasi perbankan syariah di Sulsel per Agustus 2024 juga berada pada level 117,72% dengan tingkat NPF pada level aman 2,26%," tutupnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper