Bisnis.com, MAKASSAR — PT Pertamina (Persero) menyebut kebutuhan solar di area Sulawesi Selatan (Sulsel) terus meningkat seiring pertumbuhan kendaraan dan peningkatan aktivitas industri. Maka dari itu, mereka mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli solar secara berlebihan agar tidak terjadi kelangkaan.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi Fahrougi Andriani Sumampouw mengungkapkan saat ini peningkatan aktivitas transportasi dan pertumbuhan kepemilikan kendaraan terus terjadi di wilayah ini.
Aktivitas industri yang menggunakan truk pengangkut serta peralatan untuk pengolahan komoditas juga terus tumbuh, yang mengakibatkan kebutuhan BBM, utamanya solar terus meningkat.
Di sisi lain, pihaknya menyalurkan BBM ke beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sesuai dengan kuota yang diberikan oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas). Oleh sebab itu masyarakat sebaiknya membatasi pembelian solar sesuai kebutuhan saja agar bahan bakar tersebut tidak langka.
"Masyarakat tidak perlu melakukan pembelian berlebihan, jangan panic buying. Kami menyalurkan BBM sesuai dengan kuota yang diberikan oleh BPH Migas," ungkapnya kepada Bisnis, Kamis (13/6/2024).
Fahrougi menambahkan pihaknya akan terus mengupayakan agar pendistribusian BBM berjalan lancar untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat dan industri di Sulawesi Selatan. Pertamina siap melakukan upaya terbaik untuk melayani kebutuhan energi dengan terus bekerja sama dan melibatkan stakeholders terkait.
Baca Juga
Per Rabu (12/6/2024) kemarin, kondisi strok BBM di wilayah ini seyogyanya diklaim relatif aman. BBM jenis solar di Integrated Terminal Makassar, Fuel Terminal Parepare dan Fuel Terminal Palopo tercatat ada sebanyak 23.000 Kilo Liter (KL).
Selain BBM jenis solar, beberapa stok jenis BBM lain seperti pertalite tercatat ada sebesar 21.200 KL, pertamax 2.300 KL, pertadex 466 KL dan pertamax turbo sebanyak 230 KL.
"Jika melihat kondisi stok tersebut, maka BBM di Sulsel ini dalam kondisi stok yang relatif aman," tambahnya.