Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelambatan Ekonomi Sulsel Dipengaruhi Produksi Padi, Begini Solusi Bank Indonesia

Penurunan produksi padi di Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga 60% pada kuartal I/2024 mempengaruhi capaian PDRB dan berimbas pada pelambatan pertumbuhan ekonomi.
Petani memanen padi di sawah./Bisnis-Abdurachman.
Petani memanen padi di sawah./Bisnis-Abdurachman.

Bisnis.com, MAKASSAR — Produksi padi di Sulawesi Selatan (Sulsel) turun hingga 60% pada kuartal I/2024 yang berdampak pada capaian PDRB yang berimbas pada melambatnya pertumbuhan ekonomi wilayah ini.

Kondisi pada kuartal pertama 2024, ekonomi Sulsel hanya mampu tumbuh 4,82% (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan pada kuartal I/2023 yang mampu mencapai 5,29% (yoy).

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel M Abdul Majid Ikram mengatakan sektor pertanian yang menjadi penopang utama struktur PDRB Sulsel selama ini tengah mengalami kendala. Produksinya tidak sebaik pada siklus di tahun sebelumnya.

Selain karena terjadinya fenomena El Nino pada kuartal IV/2023 yang menyebabkan kekeringan dan mempengaruhi produksi di kuartal selanjutnya, produktivitas dari sektor usaha ini juga kian melambat. Ditambah distribusi pupuk yang tidak sebaik pada tahun-tahun sebelumnya.

Hal ini menjadi pemicu capaian PDRB Sulsel menjadi lebih rendah, bahkan tidak sebaik capaian PDB nasional. Mengingat sektor usaha pertanian biasanya memberi andil paling tidak seperempat dari total struktur PDRB Sulsel secara keseluruhan.

"Meskipun sektor penopang lain seperti perdagangan, industri pengolahan dan konstruksi mengalami pertumbuhan, tapi pertanian kita kontraksi 3,72%. Sektor ini mengalami kendala, produksi padi tidak sebaik tahun sebelumnya, produktivitas kita rendah, juga realisasi pupuk yang tidak meyakinkan," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (7/5/2024).

Maka dari itu, Bank Indonesia pun mendorong agar Sulsel harus bisa menaikkan produksi padi di kuartal-kuartal selanjutnya apabila ingin pertumbuhannya terus meningkat. Terutama dalam memperhatikan sumber daya manusianya, distribusi pupuk, tidak boleh ada alih fungsi lahan pertanian lagi, dan menerapkan teknologi.

Selain itu pemanfaatan infrastruktur juga harus lebih dimaksimalkan, misal dengan memanfaatkan keberadaan pelabuhan hub di Makassar untuk memperlancar distribusi dan mendorong pengembangan akses industri yang ada di sekitar Makassar.

"Kita harus integrasi, kolaborasi dengan berbagai pihak. Ke depan Sulsel harus perhatikan SDM-nya, pupuknya, lahannya jangan sampai ada alih fungsi, dan menerapkan teknologi mutakhir. Konsen kita pertanian, bukan hanya untuk PDRB, tapi juga untuk industri dan tenaga kerjanya," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler