Bisnis.com, MAKASSAR — Pengembangan ekonomi syariah di Sulawesi Selatan (Sulsel) mesti dibarengi dengan pembentukan aturan pemerintah yang mengatur hal tersebut, supaya penerapannya bisa terarah dan menjadi sumber ekonomi baru bagi wilayah ini.
Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Andi M Nur Bau Massepe menyarankan kepada pemerintah untuk segera menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) mengenai percepatan ekonomi dan keuangan syariah agar memberikan efek berganda bagi perekonomian Sulsel.
Sektor yang bisa menjadi fokus utama untuk permulaan adalah pariwisata dan kuliner, karena Sulsel mulai dikenal memiliki keunggulan pada dua sektor ini.
Untuk kuliner Sulsel yang sangat kental dengan bahan baku daging, harus mulai menerapkan prinsip syariah dari hulu hingga hilirnya. Misal memotong dagingnya di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang telah berdertifikasi halal. Kemudian melabeli produk makanannya dengan sertifikat halal pula.
"Pemerintah harus ambil bagian dalam penerapan ini. Harus menyediakan RPH yang bersertifikasi halal, serta memfasilitasi para UMKM untuk mendapatkan sertifikat halal untuk produk makanannya," ungkapnya kepada Bisnis, Selasa (26/3/2024).
Sementara sektor pariwisata dinilai sangat mumpuni karena tidak membutuhkan anggaran yang tinggi dalam penerapannya. Pemerintah, baginya, cuma mesti mengatur regulasi yang tepat agar pariwisata Sulsel bisa menerapkan prinsip syariah kedepannya.
Baca Juga
Penerapan prinsip syariah pada pariwisata dinilai akan memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi Sulsel, karena potensinya tidak lagi hanya mendatangkan turis lokal, melainkan bisa menarik turis mancanegara terutama dari negara-negara muslim.
Para wisatawan tidak lagi khawatir akan kualitas produk dari Sulsel karena sudah tersertifikasi, hal tersebut akan menimbulkan kepercayaan terhadap fasilitas pariwisata yang ada di wilayah ini, sehingga bisa merangsang masuknya wisatawan lebih banyak lagi.
"Kita harus mencontoh Thailand yang mulai banyak menerapkan ekonomi syariah dalam wisatanya. Banyak kawasan halal, bahkan berani melabeli dapurnya dengan sertifikasi halal. Dampaknya banyak sekali sekarang wisatawan di sana, termasuk dari negara-negara timur tengah. Saya kira Indonesia, terutama Sulsel akan lebih potensial kalau menerapkan hal yang sama, apalagi didukung dengan masyarakat yang mayoritas muslim," jelasnya.