Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah menjajaki peluang investasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo 2 senilai Rp1,93 triliun. Pembangkit listrik ini merupakan pengembangan dari PLTB Tolo 1 yang sebelumnya telah beroperasi.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Jeneponto Meriyani Aris mengatakan rencana pembangunan PLTB Tolo 2 telah dirumuskan dengan estimasi kapasitas mencapai 72 MW, sama seperti PLTB pendahulunya.
Pemerintah setempat juga telah mengusulkan lahan seluas 391,6 hektare sebagai lokasi, yang terbentang di lima desa, antara lain Desa Bungung Loe (58,8 hektare), Maccini Baji (16,5 hektare), Camba-Camba (88,8 hektare), Kaluku (74,6 hektare), dan Kalumpang (152 hektare).
"Kecepatan angin di lokasi usulan pembangunan tersebut adalah antara 5 hingga 8 mile/s, yang ideal untuk pengoperasian PLTB. Saya kira tidak banyak lokasi yang memiliki kecepatan angin seperti ini, makanya kami berani menawarkan investasi ini," paparnya kepada Bisnis belum lama ini.
Meriyani menambahkan, untuk pembangunan keseluruhan pembangkit listrik ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 3,5 tahun yang meliputi pembangunan pembangkit turbin angin, pembangunan akses jalan, konstruksi sistem baterai storage energi dan pembangunan fasilitas pendukung pembangkit Listrik.
Investor yang tertarik nantinya akan dibebaskan mengelola PLTB ini selama 25 tahun dengan perjanjian pengembalian kelolaan ke Pemerintah Kabupaten Jeneponto setelah periode tersebut berakhir.
Baca Juga
Pemerintah menjamin investasi ini akan sangat menguntungkan dengan perkiraan daya yang bisa dihasilkan sebesar 9.360 WMH perbulan dan bisa dijual dengan harga sekitar Rp1.600 per-kWh. Artinya periode kembali modal proyek ini hanya sekitar 15 tahun saja.
"Dengan masa kelola yang sampai 25 tahun dengan periode kembali modal hanya 15 tahun, para investor ini tentu akan sangat diuntungkan karena ada masa 10 tahun mereka bisa mengambil untung yang sebesar-besarnya," jelasnya.