Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Ekonomi Sulsel, Integrasi Terminal Pelabuhan Jadi Pendorong

SPMT secara resmi mengoperasikan dua terminal nonpetikemas baru di Sulsel yaitu Terminal Parepare dan Terminal Garongkong.
Aktivitas bongkar muat KM Selat Mas di Makassar New Port, Sulawesi Selatan (11/9/2022)./Bisnis - Adam
Aktivitas bongkar muat KM Selat Mas di Makassar New Port, Sulawesi Selatan (11/9/2022)./Bisnis - Adam

Bisnis.com, MAKASSAR - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus memacu peningkatan arus barang nonpeti kemas di area Regional 4 setelah anak perusahaannya, Subholding Pelindo Multi Terminal (SPMT) secara resmi mengoperasikan dua terminal baru di Sulawesi Selatan (Sulsel) yaitu Terminal Parepare dan Terminal Garongkong pada awal paruh kedua tahun ini.

Kedua terminal akan diintegrasikan dengan Teminal Makassar yang sebelumnya telah berada pada pengelolaan SPMT. Melalui anak perusahaannya tersebut, arus barang nonpeti kemas ditarget bisa meningkat rata-rata sebesar 5,7 persen setelah pengoperasian ini. 

Regional Head 4 Pelindo Enriany Muis belum lama ini mengatakan, lalu lintas arus barang non peti kemas di seluruh pelabuhan kelolaannya terus mengalami tren positif. Pada Semester I/2023 tercatat mencapai 21.573.931 ton/m3, tumbuh 56,87 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya 13.752.618 ton/m3.  

Meningkatnya nilai ekspor impor khususnya yang melalui Pelabuhan Makassar pada Maret tahun ini ditengarai menjadi pemantik pertumbuhan arus barang ini.

Adapun beberapa terminal nonpeti kemas di area Regional 4 yang mengalami pertumbuhan adalah Pelabuhan Balikpapan sebanyak 18.045.840 ton/m3, Pelabuhan Makassar sebanyak 1.582.721 ton/m3, Pelabuhan Bitung 753.822 ton/m3, hingga Pelabuhan Samarinda 124.914 ton/m3.

Sekretaris Perusahaan SPMT Fiona Sari Utami mengungkapkan, ada beberapa komoditas dominan di Sulsel yang selama ini didistribusi melalui terminal nonpeti kemas, antara lain batubara, klinker, gula, soya bean meal, gypsum, pupuk, beras, jagung, aspal dan semen.

Malalui integrasi pengoperasian dua terminal baru yang berada di Kota Parepare dan Kabupaten Barru ini, pihaknya bisa semakin leluasa mendorong pendistribusian batubara, semen, pupuk, klinker, biji gandum, beras dan jagung yang umumnya sumber daya ini berada di Sulsel bagian tengah dan utara.

"Apalagi saat ini SPMT tengah berupaya meningkatkan pelayanan operasional melalui program transformasi dan standarisasi operasional. Penataaan pola operasi berbasis planning & control yang akan diterapkan pada paruh kedua berpotensi meningkatkan proyeksi barang non petikemas," ungkapnya, Selasa (8/8/2023). 

Fiona menambahkan, standarisasi operasi ini berfokus pada seluruh aspek, baik itu aspek proses operasional, pengembangan SDM, penerapan IT, penerapan standarisasi peralatan dan infrastruktur, serta peningkatan HSSE. 

Standarisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pelayanan barang non petikemas dan meminimalisir port stay dan cargo stay sehingga pengguna jasa mendapatkan kemudahan yaitu efisiensi biaya demurage kapal. 

Sementara Ekonom Universitas Hasanuddin (Unhas) Prof Hamid Paddu mengatakan, integrasi yang dilakukan SPMT akan memacu pertumbuhan ekonomi yang kuat terutama di Sulsel. Melalui pengoperasian dua terminal baru, waktu yang ditempuh komoditas, dari sumbernya ke pelabuhan akan menjadi lebih pendek yang mempengaruhi percepatan proses bongkar muat.

Selain itu, jarak tempuh yang lebih dekat ke Terminal Parepare dan Garongkong untuk beberapa komoditas tertentu akan memangkas biaya operasional yang membuat biaya logistik menjadi lebih murah.

Kondisi ini akan mendorong biaya komoditas yang bisa lebih terjangkau dan daya tahan komoditas menjadi lebih kuat. Efeknya, beberapa komoditas dari wilayah ini diproyeksi bisa lebih bersaing dari komoditas lain yang ada di beberapa negara.

"Jadi selanjutnya tinggal kita dukung pelayaran langsung dari terminal-terminal ini ke beberapa negara dengan tata niaga yang lebih baik, jangan lagi singgah di Surabaya atau Jakarta dahulu. Pemerintah harus support mengkoordinasikan sektor-sektor unggulan itu supaya bisa menjadi mesin pertumbuhan Sulsel," tuturnya.

Diketahui beberapa waktu yang lalu SPMT secara resmi melakukan serah terima operasi (STO) di delapan terminal dari Pelindo yakni Malahayati dan Lhokseumawe di Aceh, Tanjung Emas di Jawa Tengah, Gresik di Jawa Timur, Lembar dan Badas di Nusa Tenggara Barat, serta Parepare dan Garongkong di Sulawesi Selatan.

Dengan ini, SPMT secara resmi telah mengoperasikan sebanyak 16 branch pelabuhan. Di sisi lain, anak perusahaan SPMT, PT Pelabuhan Tanjung Priok mengelola 11 branch pelabuhan, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk yang mengelola 5 terminal, serta PT Terminal Curah Utama.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper