Bisnis.com, MAKASSAR — Investasi yang telah masuk di Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Semester I/2023 mencapai Rp7,01 triliun. Angka tersebut tumbuh 5,02 persen atau mengalami kenaikan Rp335 milliar jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp6,66 trilliun.
Investasi yang masuk masih didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp4,84 trilliun. Sementara dari Penanaman Modal Asing (PMA) hanya Rp2,61 trilliun.
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, China menjadi negara dengan penyumbang investasi asing paling besar di wilayah ini sebesar Rp775 milliar. Kemudian ada beberapa negara lainnya seperti Australia sebesar Rp660 milliar dan Canada Rp496 milliar.
"Alhamdulillah memang banyak animo untuk investasi, apalagi Sulsel ini termasuk wilayah yang memiliki potensi unggul yang luar biasa. Pada paruh pertama kita kembali mengalami lompatan luar biasa, lompatan investasi meningkat pesat," katanya di Makassar, Jumat (28/7/2023).
Adapun sektor yang menjadi penyumbang investasi terbesar di Sulsel antara lain pertambangan sebesar Rp1,12 trilliun, industri logam dasar sebesar Rp1,13 trilliun dan perumahan kawasan industri perkantoran sebesar Rp812 milliar. Dari investasi yang masuk pada Semester I/2023, tercatat berhasil menyerap tenaga kerja lokal sebanyak 11.224 orang dan 36 orang tenaga kerja asing.
"Sulsel akan terus menjadi primadona investasi dengan didukung infastruktur dan sumber daya yang ada. Kita terus berupaya untuk menarik calon investor baik luar maupun dalam negeri dengan memberikan jaminan kemudahan perizinan dalam berinvestasi," paparnya.
Baca Juga
Atas capaian tersebut, Pemprov Sulsel berhasil membukukan 69 persen target RPJMD sepanjang tahun ini yang mencapai Rp10,17 trilliun dan mencapai 48,3 persen dari target nasional sebesar Rp14,55 trilliun.