Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penerimaan Bea Cukai Sulsel Tumbuh 5,03 Persen per Semester I/2023

Realisasi Rp163,6 miliar telah mencakup 52,34 persen dari target penerimaan sepanjang 2023 yang sebesar Rp312,58 miliar.
Petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang./Istimewa 
Petugas Bea Cukai di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang./Istimewa 

Bisnis.com, MAKASSAR - Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Sulawesi Selatan (Sulsel) pada semester I/2023 tercatat sebesar Rp163,6 miliar, tumbuh 5,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp155,77 miliar. Angka tersebut telah mencakup 52,34 persen dari target penerimaan sepanjang 2023 yang sebesar Rp312,58 miliar.

Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Sulawesi bagian selatan (Sulbagsel) Zaeni Rokhman mengatakan, secara umum pertumbuhan kali ini dipengaruhi oleh penyesuaian cukai hasil tembakau (CHT), peningkatan produksi kakao dan realisasi impor gula pada paruh pertama 2023.

Penerimaan cukai pada Semester I/2023 mengalami pertumbuhan paling tinggi mencapai 77,6 persen atau sebesar Rp48,53 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya Rp27,32 miliar.

Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, antara lain kebijakan penyesuaian tarif CHT 2023 sebesar 10 persen, serta penerimaan cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) yang mengalami growth sebesar 91,74 persen (yoy) karena maraknya event hiburan yang mempengaruhi peningkatan demand MMEA pada Mei hingga Juni 2023.

Sedangkan penerimaan bea keluar mengalami pertumbuhan sebesar 18,25 persen atau realisasinya mencapai Rp19,43 miliar. Angka ini telah memenuhi 84,04 persen dari target penerimaan bea keluar sepanjang 2023.

"Pertumbuhan bea keluar dipengaruhi oleh produksi kakao yang mampu berkontribusi sebesar Rp4,2 miliar pada Juni 2023. Kondisi curah hujan menjadi faktor peningkatan produksinya. Selain itu growth penerimaan kakao juga meningkat 75,1 persen hingga Juni 2023," jelasnya di Makassar, Rabu (26/7/2023).

Penerimaan bea masuk menjadi satu-satunya yang mengalami kontraksi. Tercatat terjadi penurunan sebesar 14,61 persen dibanding tahun sebelumnya. Pada semester I/2023, realisasi penerimaan bea masuk sebesar Rp95,65 miliar.

Zaeni mengungkapkan, penurunan realisasi bea masuk disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain adanya importasi gula pada 2022 yang tidak terjadi pada 2023. Selain itu, pada 2022 ada pemasangan kabel bawah tanah yang menyebabkan banyaknya importasi untuk kabel optik. Hal itulah yang tidak terjadi pada paruh pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper