Bisnis.com, MAKASSAR - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjadi salah satu perbankan yang mendorong pertumbuhan investasi di Sulawesi Selatan (Sulsel), terutama pada sektor strategis seperti pertanian, manufaktur, dan hilirisasi pertambangan.
Tercatat dari total sekitar Rp18 triliun penyaluran kredit di Wilayah 07, sebagian besarnya dialirkan ke Sulsel melalui kredit investasi, di mana penyerapan paling besar berada di tiga sektor tersebut.
Rinciannya antara lain sektor pertanian, perburuan, dan sarana pertanian sebesar 21,1 persen; sektor konstruksi sebesar 14 persen; sektor industri manufaktur sebesar 12,9 persen, dan pertambangan 5,1 persen.
Wakil Pemimpin Wilayah 07 BNI Edson Yudisthira mengungkapkan jika investasi-investasi yang utamanya berorientasi pada hilirisasi maupun manufaktur di Sulsel sejatinya bisa menjadi peluang menarik bagi pihaknya dalam memacu kinerja intermediasi.
Misalnya saja melalui pendanaan proyek, di mana investasi dalam sektor ini biasanya membutuhkan modal yang signifikan. Dalam hal ini BNI dipastikan Edson bisa memberikan pendanaan jangka panjang untuk proyek-proyek ini, baik melalui pinjaman atau fasilitas kredit.
Selanjutnya karena jasa keuangan tambahan, di mana proyek manufaktur seringkali membutuhkan berbagai layanan keuangan tambahan, seperti Cash Management, Payroll, atau layanan treasury.
BNI pun dapat menawarkan layanan-layanan ini kepada perusahaan-perusahaan manufaktur, yang dapat meningkatkan pendapatan dan keuntungan mereka.
Kemudian hubungan jangka panjang, di mana investasi dalam sektor manufaktur memungkinkan BNI untuk membangun hubungan jangka panjang dengan perusahaan-perusahaan tersebut.
Dalam jangka panjang, dianggapnya dapat membuka peluang untuk menawarkan berbagai produk dan layanan perbankan kepada perusahaan tersebut, seperti pinjaman modal kerja, layanan keuangan internasional, atau manajemen risiko.
"Peluang terakhir melalui diversifikasi portofolio, di mana investasi dalam sektor manufaktur di Sulsel dapat menjadi peluang bagi BNI untuk mendiversifikasi portofolio. Dengan menawarkan pendanaan kepada sektor yang berbeda, kita dapat mengurangi risiko konsentrasi pada sektor atau industri tertentu," papar Edson, Senin (19/6/2023).