Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sulselbar Ingin Konversi Jadi Bank Syariah, Pemegang Saham Pro Kontra

Pengajuan tengah dilakukan ke OJK untuk mendapat restu konversi. Pemerintah Provinsi Sulsel sebagai pemegang sebagian saham tengah merencanakan upaya konversi.
Kantor Bank Sulselbar di Makassar./JIBI
Kantor Bank Sulselbar di Makassar./JIBI

Bisnis.com, MAKASSAR - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Bank Sulselbar) tengah mengajukan permohonan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menjajaki konversi ke sistem syariah.

Direktur Utama Bank Sulselbar Yulis Suandi mengatakan pihak Pemerintah Provinsi Sulsel sebagai pemegang sebagian saham tengah merencanakan upaya konversi tersebut, namun saat ini masih diproses lantaran adanya pro dan kontra dari para pemilik saham.

Dia menjelaskan, sebagian pemegang saham masih menginginkan pemisahan antara manajemen bank konvensional dan manajemen bank syariah dengan tujuan agar keduanya bisa tumbuh bersama. Namun sebagiannya ada juga yang menginkan agar dikonversi penuh ke sistem syariah.

"Ya memang masih pro kontra, tapi itu memang wajar karena para pemegang saham punya keinginan yang beda-beda. Saat ini kita juga masih di tahap pengajuan," ungkapnya di Makassar, Selasa (14/3/2023).

Yulis berpandangan jika sistem bank tetap dipisah, maka nilai valuasi salah satunya juga sangat kecil, hanya sekitar 6 persen portofolionya. Hal ini akan menyebabkan bank tersebut tidak bisa mengikuti perkembangan.

Oleh karena itu pengajuan konversi ke satu sistem dianggapnya bisa menjadi solusi bagi perkembangan Bank Sulselbar lebih baik.

Melihat hal tersebut, dia mengatakan saat ini pengajuan konversi di OJK masih dalam proses kajian. Pihaknya juga masih mengumpulkan persetujuan nasabah minimal 70 persen sebagai syarat konversi ke sistem syariah.

"Tapi biar bagaimana pun itu akan jadi keputusan OJK, meskipun kita mau konversi tapi OJK tidak kasih izin, maka tidak akan bisa juga (konversi). Jadi kita tunggu saja keputusannya," tutup Yulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler