Bisnis.com, MAKASSAR - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis perekonomian Kota Makassar tumbuh 5,40 persen pada 2022, lebih tinggi dibanding capaian 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 4,47 persen.
Kepala BPS Kota Makassar Syahrir Wahab merinci, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga berlaku tercatat sebesar Rp208,93 triliun, lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya sebesar Rp190,31 triliun. PDRB atas harga konstan juga mengalami kenaikan mencapai Rp133,13 triliun pada 2022, lebih tinggi dibanding 2021 yang hanya Rp126,31 triliun.
Sementara PDRB perkapita juga tercatat mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya atau mencapai Rp145,88 juta pada 2022. Sementara PDRB perkapita 2021 tercatat hanya Rp133,31 juta.
"Tiga sektor yang dominan dalam PDRB Makassar ini di antaranya, perdagangan, industri, dan konstruksi," sebut Syahrir di Makassar, Senin (27/02/2023).
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan wilayahnya selama ini memang mengadalkan empat sektor yang sangat dominan dalam menopang perekonomian Kota Makassar, diantaranya sektor bisnis, perdagangan, hotel dan restoran serta properti.
Di samping memperhatikan empat sektor tersebut, pihaknya juga terus melakukan public engagement ke masyarakat untuk memberdayakan Lorong Wisata.
Baca Juga
"Kita selalu melibatkan masyarakat terutama untuk membangun ekonomi dari lorong-lorong karena ekonomi makro dan mikro itu sebuah sistem, jadi bekerja dari bawah dan mempersempit gini rasio di kota Makassar sehingga pemkot mengintervensi pembangunan ekonomi masyarakat di lorong-lorong," jelasnya.
Hasilnya, dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi sekaligus menekan harga pangan sehingga inflasi menjadi terkendali. Bahkan pertumbuhan ekonomi kota ini tercatat lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Sulsel yang tumbuh 5,09 persen dan nasional yang tumbuh 5,31 persen pada 2022.