Bisnis.com, MAKASSAR — Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mendapat bantuan Dana Siap Pakai (DSP) sebesar Rp500 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk penanganan darurat bencana hidrometeorologi pada 2023 ini.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Amson Padolo mengatakan selain ke Pemprov Sulsel, BNPB juga menyerahkan DSP ke 19 kabupaten/kota. Di antaranya penerimanya, Makassar, Parepare, Gowa, Maros, Enrekang, Soppeng, Sidrap, Bone, Takalar, Sinjai, Wajo, Barru, Pangkep, Bulukumba, Pinrang, Selayar, jeneponto, Luwu Utara dan Bantaeng.
Masing-masing pemerintah kabupaten/kota mendapatkan dana tersebut untuk dukungan operasional sebesar Rp250 juta, dana bantuan logistik Rp100 juta. Serta ada juga bantuan 1.000 Selimut dan 1.000 matras.
"Bantuan ini untuk dukungan operasional selama tanggap darurat, bantuan logistik dan bantuan seperti selimut dan matras," kata Amson di Makassar, Senin (9/1/2023).
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan sepanjang 2022 ada sebanyak 3.531 bencana terjadi di Indonesia. Angka tersebut turun jika dibandingkan pada tahun 2021. Namun, untuk korban dan kerusakannya yang ditimbulkan tercatat meningkat.
“Pada 2022 yang menonjol itu hidrometereologi basah seperti banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” sebutnya.
Baca Juga
Demi mengantisipasi potensi bahaya hidrometereologi basah di daerah rawan bencana, dikatakannya perlu kerja sama dan kordinasi yang baik antar pihak.
Makassar Rp300 Juta
Pemerintah Kota Makassar menerima bantuan dana siap pakai (DSP) senilai Rp350 juta dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk menangani dampak bencana hidrometeorologi di wilayah ini.
Rincian penggunaan dana tersebut antara lain untuk dukungan logistik kegiatan penanganan darurat bencana hidrometeorologi 2023 senilai Rp100 juta dan untuk dukungan operasional kegiatan penanganan darurat bencana hidrometeorologi senilai Rp250 juta. Selain DSP, Kota Makassar juga menerima 1.000 lembar matras dan 1.000 lembar selimut.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan dana tersebut bakal digunakan untuk keperluan penanganan bencana salah satunya pemenuhan logistik yang dibutuhkan para korban bencana.
Sepanjang 2022 tercatat sebanyak 122 bencana hidrometereologi basah di Kota Makassar yang meliputi banjir, angin puting beliung, dan tanah longsor. Oleh karena itu, bantuan ini dirasa sangat tepat untuk meringankan beban masyarakat terhadap dampak bencana.
"Terima kasih atas bantuan yang diberikan. Bencana memang tidak bisa prediksi secara tepat, tapi kita perlu siap siaga. Apalagi akhir tahun kemarin dua kecamatan kami terendam banjir," ujar Danny Pomanto sapaan akrab Wali Kota Makassar, Senin (9/1/2023).
Sementara Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan sepanjang 2022 ada sebanyak 3.531 bencana terjadi di Indonesia. Angka tersebut turun jika dibandingkan pada tahun 2021. Namun, untuk korban dan kerusakannya yang ditimbulkan tercatat meningkat.
“Pada 2022 yang menonjol itu hidrometereologi basah seperti banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” ungkapnya di Makassar.
Demi mengantisipasi potensi bahaya hidrometereologi basah di daerah rawan bencana, dikatakannya perlu kerja sama dan kordinasi yang baik antar pihak.
“Kami siap membantu dan mendampingi, saya harap DSP yang kami berikan dapat digunakan dengan baik dan tepat sasaran. Penggunaannya pun untuk pemenuhan tanggap cepat bencana yang terjadi,” harapnya.