Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kerugian Kebakaran Pasar Sentral Makassar Ditaksir Mencapai Rp60 Miliar

Pasar Sentral Makassar mengalami kebakarang, sebanyak 931 kios pedagang ludes dilalap api. Kerugian ditaksir mencapai Rp60 miliar.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (topi biru) meninjau Pasar Sentral Makassar pasca kebakaran/Pemkot Makassar
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto (topi biru) meninjau Pasar Sentral Makassar pasca kebakaran/Pemkot Makassar

Bisnis.com, MAKASSAR- Pemerintah Kota Makassar mencatat kerugian akibat kebakaran Pasar Sentral ditaksir mencapai Rp60 miliar. Angka tersebut dihitung dari modal dagangan 931 kios yang terbakar.

Direktur Utama PD Pasar Makassar Raya Ichsan Abduh Hussein menyebutkan, berdasarkan hasil perhitungan sementara pihaknya, modal pedagang baju anak-anak sekitar Rp30 juta sampai Rp40 juta. Kemudian modal pedagang baju gamis kurang lebih Rp70 juta - Rp80 juta.

"Jadi saya ambil rata-rata kalau sekitar Rp60 Juta dikali 900 kios, itu sekitar Rp50 miliar sampai Rp60 miliar,” ujar Ichsan, Rabu (28/12/2022).

Dalam waktu dekat, pihaknya juga akan membahas terkait rencana teknis relokasi para pedagang yang terdampak, sembari menunggu hasil penyelidikan aparat kepolisian soal penyebab kebakaran.

“Sementara kita akan rapat teknis dengan pak wali untuk segera melakukan relokasi. Rencananya, di Jalan KH Ramli, tapi kita tata yang baik dulu,” tuturnya.

Sementara Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto telah mengintruksikan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar agar memberikan bantuan berupa material untuk membangun lapak sementara pedagang.

"Kita bantu setengahnya, paling tidak seng atau materaial lainnya. Saya tadi sudah kordinasi dengan Dinas PU, ada biaya yang bisa dialokasikan untuk material bagi mereka," kata Danny Pomanto sapaan Wali Kota Makassar.

Bantuan tersebut diharapkan bisa meringankan beban pedagang yang tertimpa musibah, apalagi insiden kebakaran ini terjadi jelang pergantian tahun dan Ramadan 1444 H.

"Pemkot tidak akan menyia-nyaiakan pedagang, kita akan bantu supaya sebelum Ramadan mereka bisa kembali berdagang,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler