Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Targetkan tak Ada Lagi Kasus PMK

Saat ini data perkembangan kasus PMK di Sulsel diklaim telah mengalami penurunan dengan tingkat kesembuhan yang semakin meningkat.
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Fauzan
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang memeriksa kesehatan sapi di salah satu lokasi peternakan di Periuk, Kota Tangerang, Banten, Selasa (14/6/2022). ANTARA FOTO/Fauzan

Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menargetkan tidak ada lagi kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak di wilayahnya pada akhir 2022.

Apalagi saat ini data perkembangan kasus PMK di Sulsel diklaim telah mengalami penurunan dengan tingkat kesembuhan yang semakin meningkat.

Sekertaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani menyampaikan, per-11 Desember 2022 jumlah ternak sakit di wilayahnya sebanyak 14.408 ekor, ternak mati sebanyak 126 ekor, ternak potong bersyarat 629 ekor, ternak sembuh 10.998 ekor, dan sisa kasus sebanyak 2.655 ekor.

Sementara untuk sebaran tertular sebanyak 22 kabupaten/kota yang meliputi 144 Kecamatan dan 367 desa/kelurahan.

"Berdasarkan grafik setiap hari kondisi kasus PMK sudah melandai dan tingkat kesembuhan juga semakin bertambah. Kita harap tidak ada lagi kasus sampai akhir tahun," ucapnya di Makassar, Selasa (13/12/2022).

Dia pun meminta kepada seluruh Tim Satgas Penanganan PMK di seluruh kabupaten/kota hingga ke tingkat desa/kelurahan untuk dapat memberikan inovasi penanganan kasus tersebut di daerahnya masing-masing.

Upaya yang dilakukan berdasarkan dengan cara-cara pendekatan berkearifan lokal untuk memastikan efektivitas atas upaya tersebut dalam mengendalikan kasus PMK di Sulsel.

"Kita ingin outcome yang jelas bukan lagi output-nya terkait efisiensi dan efektivitas pengendalian kasus PMK. Bagaimanapun juga tiap daerah tentu ada cara-cara pendekatan, kita pastikan apa yang efektif dan tidak efektif," jelasnya.

Sementara Wakil Koordinator Pengendalian Operasi Satgas PMK Nasional Brigadir Jenderal Ary Laksmana Widjaja mengungkapkan, diperlukan upaya konkret oleh para Tim Satgas dengan berkolaborasi terkait penanganan kasus PMK.

Dia mengapresiasi jumlah total hewan ternak di Sulsel yang sembuh klinis walaupun capaian vaksinasi untuk kasus PMK di wilayah ini masih rendah. Saat ini capaian vaksinasi untuk Sulsel sendiri baru di angka 8,83 persen jika dibandingkan dengan populasi yang ada.

"Kita paham kenapa angkanya masih rendah, Sulsel ini termasuk salah satu lumbung ternak nasional, sehingga jumlah populasinya banyak dan memang yang harus divaksin banyak," katanya.

Selain itu Sulsel juga memiliki permasalahan yang sedikit berbeda dengan wilayah yang lain, dimana hewan ternak di wilayah ini banyak yang berkeliaran di hutan. Sementara di beberapa daerah lain khususnya di Jawa, hewan ternaknya berkumpul di kandang.

"Intinya kita tetap apresiasi apa yang dilakukan sebagai capaian-capaian yang cukup bagus dan masih harus terus ditingkatkan," tutup Ary.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper