Bisnis.com, MAKASSAR — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga beberapa komoditas pangan di Kota Makassar terpantau naik, terutama bawang merah. Beberapa pedagang bahkan memprediksi harganya akan semakin melonjak saat telah mendekati perayaan.
Berdasar pantauan, komoditas bawang merah di tiga pasar mengalami kenaikan hingga Rp10.000 dari harga normal. Kenaikan ini telah dialami sejak beberapa pekan terakhir. Di Pasar Terong Makassar, harga bawang merah yang semula hanya Rp30.000, kini naik di rentang Rp36.000 sampai Rp40.000 perkilogram.
"Padahal, akhir November kemarin bawang merah masih bisa kita juat seharga Rp30.000," ungkap salah seorang pedagang Pasar Terong Makassar Irsad, Selasa (13/12/2022).
Di Pasar Panampu, beberapa pedagang mengeluhkan kenaikan harga bawang merah yang telah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Kenaikan ini salah satunya disebabkan karena lambatnya pengiriman stok, sementara permintaan bawang merah jelang Nataru semakin meningkat.
Salah seorang pedagang Pasar Panampu Hajrah mengatakan, selain pengiriman stok yang lambat, kenaikan juga disebabkan karena naiknya harga bawang dari produsen, terutama dari daerah produksi bawang merah di luar Pulau Sulawesi.
"Kita jual bawang merah Rp40.000 perkilogram, biasanya di bawah Rp30.000. Yang saya tahu selain karena lambatnya stok datang kepada kami, harga bawang di Jawa juga naik. Bawang kita kan biasanya ada juga yang dari sana," terang Hajrah.
Baca Juga
Sementara di Pasar Bongkaran, harga bawang merah juga berkisar Rp40.000 perkilogram, naik dari hari biasa yang hanya sekitar Rp30.000 perkilogram.
Salah seorang pedagang bawang di Pasar Bongkaran Dg Kebo mengakui kenaikan komoditas ini tidak langsung terjadi secara cepat, namun kenaikannya perlahan dari pekan ke pekan. Bahkan dia meyakini harganya bisa semakin naik saat mendekati Nataru nanti.
"Iya sekarang beberapa (bahan pokok) sudah mulai naik, terutama bawang merah. Biasanya harganya akan semakin naik lagi kalau sudah mau Natal sama Tahun baru. Saya rasa tahun ini juga seperti tahun-tahun sebelumnya," tutup Dg Kebo.