Bisnis.com, MAKASSAR - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan soft launching (pengoperasian terbatas) jalur kereta api ruas Pangkep–Maros, yang menjadi bagian dari proyek pembangunan Kereta Api Makassar–Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (2/12/2022).
Stasiun yang dilewati antara lain Stasiun Maros dan Mangilu, memiliki sejumlah objek wisata yakni Wisata Alam Anjungan Sumpang Binangae dan Wisata Alam Pantai Ujung Batee dekat Stasiun Barru, kemudian Wisata Alam Pantai Laguna dan Wisata Alam Pantai Laona yang dekat Stasiun Tanete Rilau.
Selain itu terdapat Wisata Alam Sorongan dekat Stasiun Mandele, Wisata Alam Telaga Biru Segari dekat Stasiun Ma'rang, Wisata Mangrove Dewi Biringkassi dekat Stasiun Labakkang Wisata, dan Ramang Ramang yang berada di dekat Stasiun Ramang Ramang.
Dalam soft launching ini, Budi juga sekaligus menjajal jalur tersebut menggunakan kereta wisata dari Stasiun Maros ke Stasiun Pangkajene dan Stasiun Rammang Rammang.
Dia mengatakan, upaya soft launching dilakukan bertahap agar masyarakat semakin percaya untuk menggunakan kereta api dan dapat mengunjungi sejumlah objek wisata yang berada di sekitar stasiun. Tiketnya pun digratiskan sampai Desember 2022.
Pada Februari 2023 akan disediakan angkutan bus dengan skema Buy The Service dari Stasiun Ramang Ramang ke Stasiun Maros menuju Bandara Sultan Hasanuddin, sebagai sarana integrasi antar moda, sekaligus akses untuk berkeliling tempat wisata.
Selanjutnya pada Maret 2023 akan beroperasi kereta api penumpang perintis dan kereta api barang Stasiun Maros- Stasiun Garongkong sepanjang 80 km dan Tonasa-Garongkong sepanjang 66 km.
Pada Mei 2023, pihaknya akan menambah panjang jalur yang beroperasi yaitu mulai Stasiun Mandai-Stasiun Garongkong sepanjang 84 km melalui 10 Stasiun.
“Hari ini kereta api di Sulawesi dapat terwujud, sesuai dengan paradigma pembangunan Indonesia sentris yang tidak terpusat di Jawa. Pada Mei 2023 kita juga akan lakukan grand launching dan diharapkan akan dihadiri oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Sebelum dilakukan uji coba pengoperasian ini, terlebih dahulu telah dilakukan serangkaian uji coba safety assessment, sertifikasi, dan uji coba operasi, untuk memastikan terpenuhinya aspek keselamatan. Selain itu, selama masa uji coba dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kecepatan kereta api dan waktu tunggu kedatangan antar kereta (headway) yang lebih singkat.
Jalur kereta api Makassar–Parepare sendiri memiliki panjang total 142 km, merupakan bagian dari rencana pembangunan kereta api Trans Sulawesi yang menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi.
Proyek pembangunan kereta Makassar-Parepare dibangun mulai 2015, menggunakan sejumlah instrumen pembiayaan yakni APBN, APBD, pendanaan kreatif non APBN (KPBU, LMAN, SBSN). Kereta Api Makassar – Parepare mengimplementasikan UU Perkeretaapian karena memiliki operator prasarana, operator sarana, dan melibatkan badan usaha.
Proyek KA ini melayani konektivitas pada 5 wilayah kabupaten/kota Sulsel yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare.
Selain untuk mendukung mobilitas pergerakan manusia, jalur kereta api Makassar–Parepare juga akan mendukung kelancaran distribusi logistik karena melewati beberapa pelabuhan dan kawasan industri semen yang ada di Sulsel.
Sementara sebelumnya, pada Oktober 2022, telah dioperasikan secara terbatas jalur kereta api dari Stasiun Garongkong hingga Stasiun Mangilu sepanjang 66 km yang melewati 7 stasiun. Jalur ini dilayani kereta wisata dan sudah bisa digunakan masyarakat secara terbatas.