Pembangunan SUTT 150 kV Likupang-Paniki di Sulut Mencapai 58,54 persen

Bisnis.com, MAKASSAR - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi tengah membagun jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Likupang-Paniki di Sulawesi Utara (Sulut). Secara keseluruhan progres pembangunannya sudah mencapai 58,54 persen.

Manager PLN Unit Pelaksana Proyek (UPP) Sulut Ndaru Seto Widiatmoko mengatakan PLN berupaya menyelesaikan pembangunan SUTT 150kV Likupang-Paniki yang terbentang dari Likupang di Kabupaten Minahasa Utara sampai ke Paniki di Kota Manado.

"Saat ini PLN sedang membangun jaringan transmisi SUTT 150 kV Likupang - Paniki yang terbentang sepanjang 29,57 kilometer sirkit (kms) dengan jumlah tower sebanyak 88 tower yang diharapkan dapat beroperasi pada akhir 2022 ini," ungkapnya, Sabtu (20/8/2022).

Infrastruktur ini dibangun untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan yang ada di Sulut khususnya Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara.

Kegiatan pariwisata di kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Likupang yang terus berkembang membuat PLN berkomitmen untuk menyediakan pasokan listrik yang anda. Tentunya dengan dukungan dari seluruh stakeholder serta masyarakat di Provinsi Sulut.

Diketahui Likupang merupakan satu dari lima daerah terpilih sebagai DPSP yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Untuk itu Pemerintah Provinsi Sulut mendukung penuh PLN dalam penyelesaian pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan tersebut.

Hal itu dinyatakan Wakil Gubernur Provinsi Sulut Steven Kandouw pada kegiatan audiensi bersama PLN yang diadakan beberapa waktu lalu.

“Kami selaku pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tentunya mendukung suksesnya pembangunan jaringan transmisi Likupang - Paniki yang sedang dikerjakan oleh PLN," ujarnya.

Dia menambahkan dengan adanya infrastruktur ini dapat mendorong perekonomian khususnya melalui kegiatan pariwisata yang ada di DPSP Likupang.

“Tersedianya listrik yang andal akan sangat mendukung pengembangan DPSP Likupang, hal itu akan berdampak pada perekonomian yang ada di Sulawesi Utara.” pungkasnya