Bisnis.com, MAKASSAR - Nilai ekspor Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Maret 2022 tercatat mencapai US$147,63 juta. Angka ini meningkat 13,04 persen bila dibandingkan nilai ekspor Februari 2022 yang hanya US$130,60 juta.
"Capaian tersebut juga mengalami peningkatan 29,86 persen dari kondisi bulan yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$113,69 juta," ungkap Kepala BPS Sulsel Suntono, Senin (9/5/2022).
Nikel masih menjadi komoditas terbesar dengan nilai US$84,13 juta atau 56,99 persen dari total nilai ekspor Sulsel. Bila dibandingkan Februari 2022, ekspor nikel naik sebesar 5,71 persen.
Komoditas lain dengan nilai ekspor terbesar adalah besi dan baja sebesar US$27,80 juta, biji-bijian berminyak sebesar US$16,61 juta, garam, belerang dan kapur sebesar US$9,26 juta, ikan dan udang sebesar US$2,94 juta.
Bila dibandingkan Februari 2022, nilai ekspor kelompok komoditas besi dan baja naik 1,83 persen, biji-bijian berminyak naik 25,80 persen, garam, belerang dan kapur naik 129,29 persen serta ikan dan udang naik sebesar 24,05 persen.
Sementara negara tujuan ekspor Sulsel pada Maret 2022 paling besar nilainya ke Jepang sebesar US$87,62 juta atau 59,35 persen dari total nilai ekspor Sulsel.
Baca Juga
Disusul Tiongkok dengan nilai US$49,69 juta, Taiwan dengan nilai US$3,02 juta, Bangladesh dengan nilai US$2,14 juta dan Timor Leste dengan nilai US$1,59 juta.
Jika dibandingkan Februari 2022, nilai ekspor ke Jepang naik sebesar 6,51 persen, nilai ekspor ke Tiongkok naik sebesar 16,42 persen, nilai ekspor ke Taiwan naik sebesar 101,32 persen serta nilai ekspor ke Timor Leste naik sebesar 26,79 persen.
"Sementara dibandingkan Maret 2021, nilai ekspor ke Jepang meningkat 6,05 persen, ke Tiongkok meningkat 144,77 persen, ke Taiwan meningkat 15,13 persen, dan nilai ekspor ke Timor Leste meningkat 262,68 persen," tutup Suntono.