Bisnis.com, MANADO - Komoditas tuna Sitaro berpotensi terus meningkat. Sampai dengan bulan Maret 2022 atau pada triwulan I (pertama), pengiriman komoditi Tuna keluar Kabupaten Kepulauan Sitaro telah mencapai 7 ton.
Penanggungjawab Kantor Wilayah Kerja Karantina Siau, Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP RI), Reynold Rahajaan, Senin (11/4/2022) mengatakan, komoditi Tuna berpotensi terus meningkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
"Domestik keluar komoditi tuna yang mencapai 7 ton ini sejak Januari-Maret 2022 nilainya mencapai Rp210juta. Sangat jauh berbeda dengan tahun sebelumnya, yang hanya mencapai 9,2 ton dalam periode Januari-Desember 2021," jelas Rahajaan.
Dalam perkembangan berbeda, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut guna mendukung kegiatan ekspor hasil perikanan dan pertanian ke Jepang.
Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey di Manado, Jumat (8/4/2022), mengatakan dengan dibukanya kembali penerbangan langsung dari Manado menuju Narita, Jepang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan penerbangan sehingga bermanfaat bagi masyarakat Sulut dan dan bagi NKRI.
Garuda Indonesia mendukung aktivitas direct export melalui angkutan komoditas ekspor kargo dengan proyeksi angkutan sebesar 1.000 ton kargo yang terdiri atas komoditas kemaritiman khususnya ikan tuna serta hasil pertanian Sulawesi Utara, di antaranya bawang merah, gula aren, dan termasuk budi daya bunga krisan yang akan diterbangkan menuju Narita, Jepang secara bertahap hingga periode November 2022.
Baca Juga
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan pengiriman komoditas ekspor unggulan Sulawesi Utara tersebut akan dilayani Garuda Indonesia melalui rute penerbangan langsung khusus kargo Manado–Narita yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado setiap hari Rabu, pukul 23.40 waktu setempat dan tiba di Narita International Airport pada pukul 06.15 waktu setempat dengan menggunakan armada A330-200 yang memiliki kapasitas angkutan mencapai 30 ton di setiap penerbangannya.
"Sepanjang Semester 1-2021 rute penerbangan kargo Manado-Narita yang dilayani Garuda Indonesia berhasil mencatatkan jumlah tonase sebesar 317 ton di mana angkutan tersebut berasal dari komoditas ekspor unggulan dari Manado maupun wilayah Indonesia Timur lainnya," ungkap Irfan.
Dengan waktu pengiriman yang lebih singkat tanpa harus melakukan transit di beberapa hub penerbangan, kualitas dan kesegaran produk komoditas ekspor ini akan menjadi lebih terjaga tentunya dengan biaya logistik yang lebih kompetitif, sehingga kehadiran penerbangan kargo ini diharapkan akan dapat semakin meningkatkan daya saing kualitas produk komoditas kemaritiman Indonesia.