Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai di Makassar Naik Menjadi Rp85.000/Kg

Permintaan cabai saat Nataru kali ini cukup tinggi sehingga memicu naiknya harga cabai di Sulsel.
Sidak harga cabai di pasar./Ist
Sidak harga cabai di pasar./Ist

Bisnis.com, MAKASSAR - Harga cabai di Makassar Sulawesi Selatan kini mencapai Rp85.000/kg. Harganya naik lagi dibanding awal bulan ini yang saat itu sudah mencapai Rp60.000/kg. Padahal jika kondisi normal, harga cabai di Makassar hanya di kisaran Rp15.000 - Rp20.000 saja.

Plt Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, yang meninjau langsung ke Pasar Pa'baeng-baeng Makassar, Jumat (24/12/2021), mengatakan jika kenaikan tajam dipicu cuaca buruk yang melanda Sulsel di bulan ini.

Hujan yang terus mengguyur menghambat tumbuhnya cabai. Sementara permintaan cabai saat Nataru kali ini cukup tinggi sehingga memicu naiknya harga cabai di Sulsel. Suplai cabai pun berkurang karena pergantian musim, demikian juga banjir terjadi di sentra produksi cabai.

“Ada yang memang tinggi itu cabe rawit. Ini karena suplai yang agak berkurang diakibatkan pergantian musim bukan karena musimnya, Kebetulan pada bulan ini juga ada peralihan. Demikian juga dengan banjir di daerah sentra,” jelasnya Andi Sudirman.

Harga yang paling mengalami peningkatan tajam yakni cabai rawit yang kini seharga Rp85.000/kg. Jenis cabai lain seperti cabai keriting juga naik jadi Rp50.000/kg dan cabe besar menjadi Rp45.000/kg.

Pemerintah sendiri dikatakan Andi Sudirman telah berperan lebih akif dalam mengendalikan harga komoditas kebutuhan pokok di pasaran. Ia tak menampik jika kenaikan harga yang terjadi saat ini sangat memberatkan bagi masyarakat.

Melalui operasi pasar, Andi Sudirman berharap jika kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan harga sepadan.

“Kita sudah melakukan operasi pasar dan instruksinya pada semua wilayah-wilayah yang tinggi kita akan lakukan operasi pasar untuk beberapa hari ke depan, termasuk cabai. Kalau kita terus operasi pasar, insyaallah akan stabil dalam beberapa hari ke depan,” ungkapnya.

Kenaikan harga yang terjadi diyakinkannya bukan karena ada indikasi permainan harga. Kenaikan diungkapkan karena faktor mekanisme pasar yang terjadi karena kurangnya pasokan tetapi permintaan tinggi.

“Saya yakin tidak ada permainan (harga) dan juga Pak Kapolda sudah menegaskan ke kita bahwa akan dilakukan penindakatan tegas, itu sudah instruksi menyeluruh,” tekannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper