Bisnis.com, MAKASSAR - Produsen semen yang berbasis di Sulawesi Selatan, PT Semen Tonasa, mengarahkan rangkaian program tanggung jawab sosial dan lingkungan perseroan dalam mendorong kemandirian sosial ekonomi masyarakat di wilayah sekitar operasional.
Menurut Direktur Utama Semen Tonasa Mufti Arimurti, program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang telah direalisasikan bisa memiliki efek berganda sehingga perekonomian masyarakat terus bergerak sejalan dengan keberlanjutan operasional perseroan.
Adapun pada wilayah sasaran TJSL perseroan terkhusus yang dikategorikan Ring I atau berada dalam radius terdekat basis operasional Semen Tonasa, program pemberdayaan disertai pembenahan infrastruktur penunjang aktivitas masyarakat dilakukan secara berkesinambungan.
"Kami tentunya berharap, semua program yang telah dilakukan bisa menciptakan kemandirian sosial ekonomi demi meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar," katanya dalam keterangan, Rabu (6/10/2021).
Sebagai informasi, perseroan juga telah melaksanakan rangkaian monitoring atas program TJSL yang telah berjalan pada beberapa titik kategori Ring 1.
Itu dilakukan manajemen Semen Tonasa pada Sabtu (2/10/2021) lalu ke beberapa desa yakni Desa Bulu Tellue, Desa Bulu Cindea dan Panggalungan Desa Tabo-Tabo.
Dalam kegiatan itu Dirut Semen Tonasa didampingi GM Komunikasi & Hukum AM Said Chalik beserta staf dan Forum Desa dan Tim Pendamping Lembaga Bina Lingkungan Indonesia (BINGKAI).
Mufti Arimurti pada kesempatan tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat, aparat desa, dan forum desa, yang telah bersama-sama membangun kepercayaan terhadap Semen Tonasa, yang dalam menjalankan operasional perseroan senantiasa bersinergi dengan masyarakat sekitar.
“Kami sangat mengapresiasi masyarakat, aparat dan forum desa atas sinergitas yang telah berjalan selama ini. Suasana pedesaan yang harmonis menjadi semangat kami untuk terus bersinergi dengan merealisasikan program-program ke depan yang lebih baik untuk masyarakat” ucapnya.
Adapun pemantauan realisasi program TJSL di Desa Bulu Tellue adalah pengembangan usaha ayam petelur, bantuan peralatan pertukangan, dan pompanisasi.
Kemudian untuk Desa Bulu Cindea yaitu realisasi program pembuatan jembatan penghubung antar desa, dan pengembangan ekowisata Mangrove Bulu Cindea. Sedangkan kunjungan ke Panggalungan Desa Tabo-Tabo yaitu realisasi program eektrifikasi tenaga surya.
Dari program-program tersebut, pengembangan ekowisata mangrove Bulu Cindea dan elektrifikasi tenaga surya Desa Tabo-Tabo merupakan program unggulan multiyears.
“Dengan pengembangan kawasan Ekowisata Mangrove, diharapkan kedepannya menjadi pintu ekowisata terbesar, yang dapat memberi dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar dan juga peningkatan hasil laut di pesisir pantai dengan kualitas terbaik," papar Mufti.
Kemudian untuk program elektrifikasi tenaga surya di Panggalungan Desa Tabo-Tabo, lanjutnya, masyarakat setempat sudah dapat menikmati penerangan tahap pertama, baik untuk kebutuhan rumah tangga, komunikasi dan juga pendidikan.
"Meski dengan kondisi alam yang cukup menantang serta keterbatasan infrastuktur yang ada, Alhamdulillah program elektrifikasi tenaga surya dapat terealisasi. Anak-anak tidak lagi berjalan jauh untuk mendapatkan energi listrik untuk belajar. Mereka bisa lebih fokus dalam belajar dan mendapatkan informasi dari rumah," papar dia.