Bisnis.com, MAKASSAR - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan terus mengebut pembangunan Bendungan Lalengrie di Desa Ujung Lamuru, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone. Bendung yang dibangun sejak 2019 ini telah memasuki tahap II dengan progres pengerjaan 85 persen.
Plt Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman menyatakan pembangunan Bendungan Lalengrie melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) ini, dibagi dalam dua tahapan pengerjaan. Di mana tahap pertama progres pengerjaan berupa pekerjaan bendungan dan jaringannya senilai Rp21,5 miliar.
"Untuk tahap pertama telah rampung 100 persen. Sementara untuk pembangunan tahap kedua, berupa pekerjaan reservoir dan jaringannya dengan anggaran Rp41,9 miliar, progresnya 85 persen," jelas Sudriman, Senin (20/9/2021).
Sudirman menjelaskan, Bendungan Lalengrie Bone memperlihatkan kemajuan dan aspek fungsional sesuai rencana. Jika pembangunan tahap kedua rampung, maka pemanfaatan Bendungan Lalengrie bisa segera dinikmati masyarakat.
Oleh karena itu, ia meminta seluruh pihak serta masyarakat setempat untuk mendukung penyelesaian bendungan ini. Sudirman memaparkan, untuk areal potensial Bendungan Lalengrie direncanakan mengairi 1.100 hektare. Namun untuk pengerjaan tahap 1 dan tahap 2, baru bisa mengairi 700 hektare.
Baca Juga
"Itu karena masih ada pekerjaan lanjutan untuk menghubungkan daerah irigasi pada bagian bawah. Rencananya, pembangunan Bendungan ini dilanjutkan pada tahun 2022 untuk perampungan reservoir dan kolam isap," ungkapnya.
Sudirman berharap kerja sama semua pihak akan mempercepat penyelesasian pembangunan Bendungan Lalengrie sehingga dapat menjadi aset Provinsi untuk irigasi teknis bagi masyarakat sekitar.
Menurutnya, bendungan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat. Sebab, hadirnya pembangunan bendungan ini, kata Sudirman, merupakan investasi Pemerintah Provinsi Sulsel yang langsung dinikmati manfaatnya oleh masyarakat.
"Hadirnya bendungan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dimana ini bermanfaat untuk irigasi pertanian yang bisa meningkatkan produksi hasil pertanian," jelasnya. (k36)