Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menyatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi gedung dan fasilitas umum (fasum) di Sulawesi Barat telah melampaui level 50 persen.
Kementerian PUPR bertanggung jawab untuk merehabilitasi atau merekonstruksi 96 bangunan terdampak dari total 245 bangunan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan bahwa saat ini pihaknya telah menyelesaikan rehabilitasi maupun konstruksi terhadap 52 gedung.
Adapun, progres fisik rehabilitasi maupun rekonstruksi terhadap 96 bangunan terdampak gempa di Sulawesi Barat telah mencapai 54,17 persen.
“Kemudian untuk menjamin keamanan, semua bangunan akan diaudit teknis kelayakannya khususnya bangunan pemerintah dan perumahan yang masih berdiri. Jika masih layak untuk digunakan, maka cukup direnovasi sedikit," katanya melalui keterangan resmi, Selasa (1/6/2021).
Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti mengatakan total anggaran penanganan infrastruktur pascabencana gempa di Sulawesi Barat mencapai Rp 856,8 miliar.
Baca Juga
Setidaknya ada lima kontraktor yang menangani rehabilitasi dan rekonstruksi gedung di Sulawesi Barat, yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Brantas Abipraya (Persero), PT Hutama Karya (Persero), PT WIKA Gedung, dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
“Kebutuhan ini dibagi ke dalam dua tahun anggaran yakni TA [tahun anggaran] 2021 sebesar Rp 400,9 miliar dan TA 2022 sebesar Rp 455,8 miliar,” ucapnya.