Bisnis.com, PALEMBANG – Bank Indonesia Kantor Perwakilan Sumatra Selatan mencatat sebanyak 404 lembar uang palsu yang beredar di provinsi itu.
Kepala Kantor Perwakilan BI Sumsel Hari Widodo mengatakan temuan uang palsu itu terutama mirip pecahan Rp100.000 dan Rp50.000.
“Sejak Januari sampai saat ini tercatat 404 lembar uang palsu. Sebetulnya, angka ini lebih rendah dari peredaran uang palsu tahun-tahun sebelumnya,” katanya, Senin (26/4/2021).
Dia mengatakan untuk hal yang tidak diinginkan, ia meminta masyarakat menukar uang kartal di lokasi resmi agar tidak menjadi korban peredaran uang palsu.
Apalagi, kata Hari, biasanya menjelang lebaran dimanfaatkan pihak tidak bertanggung jawab melakukan kecurangan.
“Agar terhindar dari uang palsu, penukaran uang sendiri telah kami telah bekerja sama dengan 28 bank umum dengan 169 titik lokasi penukaran uang kartal. Jadi masyarakat bisa menukarkan di bank-bank tersebut,” katanya.
Baca Juga
Selain itu, untuk menghindari kecurangan itu pihaknya terus mengedukasi masyarakat agar cinta, bangga dan paham rupiah. Salah satunya dengan mengenali ciri uang asli.
“Yang penting edukasi cinta dan bangga dengan uang rupiah. Masyarakat juga harus berhati-hati risiko uang palsu dan mengenali ciri-ciri uang palsu seperti apa,” terangnya.
BI Sumsel juga koordinasi dengan aparat kepolisian untuk mengentaskan peredaran uang palsu di Sumsel mendekati Idul Fitri.
BI Sumsel juga menyiapkan Rp3,15 triliun uang kartal bagi masyarakat menyambut Idulfitri 1442 Hijriah, yang bisa ditukarkan hingga 11 Mei 2021.