Bisnis.com, MAKASSAR - Sejumlah pengusaha menganggap, berinvestasi saham adalah salah satu pola alternatif untuk meraup keuntungan finansial di tengah kondisi Covid-19. Karena dengan krisis ekonomi yang diakibatkan oleh pandemi, bisnis yang dijalankan tidak bisa seutuhnya diandalkan.
Hal tersebut juga diyakini oleh salah satu pengusaha muda asal Sulawesi Selatan, Chandra Tauphan Ansar. Pria 30 tahun ini bercerita, ia mulai berinvestasi saham pada awal masa pandemi di Indonesia yaitu sekitar Maret 2020.
“Di tengah krisis, selalu ada peluang, saya memanfaatkan momen pasar dan market yang lagi crash. Harga saham lagi turun, benar-benar anjlok pada saat itu," kata Chandra, Sabtu (17/1/2021).
Kecerdikan Tauphan dalam melihat peluang nyatanya terbukti, dari saham yang dibeli dengan harga-harga rendah, kini ia meraup cuan beratus persen.
Sebagai bentuk kesukuran Tauphan atas keuntungan yang diraupnya, ia pun aktif bersedakah saham setiap Jumat.
Dia percaya, semakin banyak sedekah, berkah pun akan mengalir bagi segala usaha yang dijalankannya.
“Sedekah menjauhkan kita dari masalah, musibah, dan membuat kita lebih sehat. Banyak hal positif dari sedekah. Selain membantu orang yang membutuhkan. Sedekah itu tidak akan membuat orang miskin, malah sebaliknya,” ujarnya.
Kesuksesan Chandra dalam sebagai investor tak lepas dari kegigihannya dalam belajar dan terus meng-update informasi terkait pasar saham.
Tips berinvestasi
Ayah tiga anak ini pun memberikan tips agar sukses berkecimpung dalam investasi saham. Hal paling utama menurutnya adalah kesabaran.
Dia menjelaskan, untuk membeli saham, harus yakin terhadap diri sendiri. Sebelum membeli saham harus memantapkan pilihan dan optimistis dengan prospek perusahaannya. Investor harus tahu waktu unutk membeli dan menjual.
"Harus menyiapkan money managamenet, juga trading plan kalian, dan yang paling penting adalah kesabaran adalah kunci. Di saham ini bisa berubah dalam hitungan detik, menit, bulan. Kita tak pernah tahu," imbuhnya.