Bisnis.com, MAKASSAR - Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (AMPHURI) menyarankan agen perjalanan untuk mempertimbangkan penundaan keberangkatan ibadah ke Tanah Suci.
Ketua Bidang Umrah DPD AMPHURI Sulampua, H Sahur Harun mengatakan protokol kesehatan (Prokes) yang diterapkan di Arab Saudi untuk jemaah yang melakukan ibadah sangat ketat. Bahkan diakuinya, prokes sangat berbeda dari yang disosialisasikan di Indonesia.
Menurutnya, para jemaah wajib menerapkan protokol kesehatan (Prokes) secara berlapis.
Pasalnya, kata dia, meskipun jemaah asal Indonesia membawa hasil tes PCR dari Tanah Air, namun itu dianggap tidak sah sehingga para jemaah wajib melakukan tes lagi di Arab Saudi.
"Beruntungnya, Pemerintah Arab Saudi masih menggratiskan swab tes bagi jemaah," katanya.
Lebih lanjut H. Sahur menjelaskan, permasalahan lainnya muncul dari vaksinasi yang dilakukan Pemerintah Arab Saudi. Pihaknya mengkhawatirkan penambahan biaya bagi jemaah jika diharuskan melakukan vaksin di sana.
“Vaksin Indonesia masih diragukan di Arab Saudi sampai saat ini karena ketidakjelasan pemerintah Indonesia dalam menentukan jenis vaksin,” ujar H Sahur Harun, Kamis (26/11/2020).
Dari sederet pengalaman melakukan ibadah ke Tanah Suci di tengah pandemi ini, Amphuri menyarankan kepada seluruh agen perjalanan agar menahan pemberangkatan jemaah hingga ada kejelasan biaya dan prosedur lainnya.
“Kita masih kebingungan menetapkan biaya real untuk perjalanan umrah. Jadi solusinya saat hanya menahan diri dulu untuk memberangkatkan calon jemaah.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :
sulsel