Bisnis.com, MAKASSAR - Presiden Joko Widodo diagendakan akan meresmikan dua megaproyek pembangunan di Sulawesi Selatan, yakni Tol Layang Pettarani dan Bandara Buntu Kunik Tana Toraja.
Sebelumnya, kedua proyek infrastruktur itu dijadwalkan akan diresmikan pada 10 November 2020. Namun, karena bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, agenda persemaian harus diundur.
"Ada penundaan, karena tanggal 10 bertepatan dengan upacara Hari Pahlawan," kata Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Sulsel Amson Padolo kepada Bisnis, Selasa (9/11/2020).
Sementara, berdasarkan keterangan Pelaksana Tugas Kepala Biro Protokol Istana RI Jusuf Permana peresmian Bandara Buntu Kunik dan Tol Layang Pettarani akan dilakukan pada 12 November mendatang.
"Akan dirangkaikan dengan penyerahan Bantuan Presiden (Banpres) produktif untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah atau (UMKM)," kata Jusuf saat melakukan video conference dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Abdul Hayat Gani.
Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani mengungkapkan Pemerintah Provinsi Sulsel siap menyambut kedatangan Presiden RI. Sejumlah persiapan juga telah dilakukan. Salah satunya, dengan mempersiapkan mobil PCR.
Baca Juga
Yang mana mobil tersebut akan digunakan memeriksa para pendamping yang akan masuk ke lokasi acara, guna memastikan para tetamu undangan bebas dari paparan Covid-19.
"Kami mengapresiasi atas kesediaan Presiden Jokowi yang akan meresmikan Bandara Buntu Kunik Tana Toraja dan Tol Layang Pettarani," kata Abdul Hayat.
Sebagai informasi, Bandara Buntu Kunik merupakan bandara yang dibangun untuk memudahkan akses transportasi menuju kawasan wisata tersebut. Bandara tersebut dibangun di atas tanah seluas 141 hektare, dengan panjang landasan pacu pada tahap awal sepanjang 1.600 meter yang bisa didarati pesawat jenis ATR.
Pembangunan bandara yang dimulai sejak 2011 itu sempat mandek dan dilanjutkan pada 2018, oleh pemerintah pusat. Sebelumnya, pesawat milik maskapai Wings Air menjadi pesawat komersial pertama yang mendarat di Bandara Toraja pada tanggal 20 Agustus 2020.
Untuk pembangunan pada tahap selanjutnya, akan dilakukan perpanjangan runway hingga 2.000 meter, sehingga ditargetkan pesawat berkapasitas besar seperti Boeing 737 dapat mendarat di Bandara Buntu Kunik.
"Hadirnya bandara baru ini diharap mampu memberikan nilai tambah pada perkembangan pariwisata di Toraja," ungkap Abdul Hayat.
Termasuk dalam meningkatkan kunjungan wisata ke Toraja, wisatawan tidak lagi harus melalui jalur darat dengan waktu tempuh 8-9 jam, tetapi hanya sekitar 40 menit saja.
Sementara itu, untuk Tol layang Pettarani yang merupakan proyek dengan investasi sebesar Rp2,243 triliun dibangun dengan panjang jalur 4,3 kilometer. Pembangunan jalan tol yang dimulai sejak April 2018 tersebut. (k36)