Bisnis.com, MAKASSAR - Kabar duka menyelimuti pegiat sepak bola Sulawesi Selatan atas meninggalnya mantan pemain PSM Makassar, Qifly Tamara Jumat (2/10/2020) pukul 7 pagi.
Penyerang yang tercatat memperkuat Juku Eja pada musim 2011, 2013, dan 2014 itu meninggal di usia 33 tahun karena sakit. Saat ini, jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka, di Desa Salemba, Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba.
Meninggalnya Qifly membikin sejumlah rekan-rekannya sesama pemain sepak bola ikut berduka. Tak terkecuali M Rahmat dan Hendra Wijaya yang pernah satu tim di PSM pada musim 2011 dan 2013 yang berlaga di kompetisi Indonesia Super Liga (IPL) dan 2014 di kompetisi Indonesia Super Liga (ISL).
Bagi M Rahmat yang kini memperkuat Bali United, almarhum dikenalnya sebagai sosok sangat baik. Bahkan, Qifly diakuinya sebagai pemain dengan tipikal pekerja keras.
"Itu sebagian memori yang saya ingat dari almarhum. Saya dapat kabar dari teman, katanya meninggal tadi pagi sekitar jam 7," ujar Rahmat, Jumat (2/10/2020).
Selain itu, sosok Qifly merupakan penyerang sayap yang gigih di lapangan. Kecepatan dan menerapkan permainan keras ala Makassar menjadi gaya permainannya di lapangan.
"Dulu kalau di lapangan dia salah satu pemain sayap hebat di PSM Makassar. Punya tendangan keras kaki kiri dan orangnya baik juga mudah bergaul," terangnya.
Adapun momen yang tak bisa dilupakan Rahmat dalam perjalanan karir sepak bolanya bersama Qifly adalah pada periode 2015 silam. Ketika itu, kasta tertinggi sepak bola Indonesia, ISL dihentikan lantaran dualisme yang terjadi di tubuh induk sepak bola Indonesia atau PSSI.
Imbasnya, banyak pemain bola profesional mau tidak mau ikut Tarkam termasuk Rahmat dan Qifly. "Di momen itu, kami ikut tarkam sampai di Mamuju. Dia (Qifly) yang bawa mobil. Saya bersama Rasyid Syamsul Haeruddin, Hamdi hamzah ke sana," papar Rahmat.
Sementara Hendra Wijaya yang juga pernah setim almarhum di PSM mengaku cukup terpukul atas kehilangan teman seperjuangannya. Sama halnya Rahmat, Hendra sapaan akrabnya juga bercerita terkait sosok Qifly semasa hidupnya.
"Yang jelas almarhum adalah pemain yang selalu bekerja ekstra keras. Innalillahi wa innalillahi rojiun. Selamat jalan teman kita, semoga amal ibadahmu diterima disisi Allah SWT," tutup Hendra.