Bisnis.com, MAKASSAR - PT BNI Wilayah Makassar mempercepat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pembiayaan usaha pangan masyarakat di Sulawesi Selatan.
Komitmen itu dituangkan dalam penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilakukan bersama Dinas Ketahanan Pangan Sulsel.
Diketahui, sebelumnya penandatangan MoUjuga telah dilakukan oleh Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah dan Pemimpin BNI Wilayah Makassar, dilakukan pada 4 September 2020.
Pemimpin BNI Wilayah Makassar Hadi Santoso mengatakan penandatanganan PKS ini sebagai bentuk dorongan BNI terhadap realisasi KUR di sektor pertanian.
"Ini dilakukan untuk mendukung optimalisasi ketahanan pangan di Sulsel dengan berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel," kata Hadi, Kamis (24/9/2020).
Menurut Hadi, sebagai salah satu sektor yang menjadi perhatian khusus di era kebiasaan baru ini, sektor pertanian harus dikelola dengan baik untuk menjamin ketersediaan bahan pangan dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Apalagi, meski secara global dunia masih dihadapkan dengan persoalan pandemi Covid-19, sektor pertanian justru tetap kokoh dengan kinerja yang mampu bertumbuh positif dan produktivitas petani yang juga mengalami peningkatan.
Baca Juga
"Melalui pembiayaan KUR di sektor pertanian ini, diselenggarakan secara masif apalagi sektor unggulan Sulsel adalah sektor pertanian," ungkap Hadi.
BNI mendapatkan mandat dari pemerintah untuk penyaluran KUR sebesar Rp22 triliun, sementara khusus BNI Wilayah Makassar akan menyalurkan KUR sebesar Rp900 miliar hingga akhir September 2020.
Selain itu, dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi khususnya melalui sektor unggulan daerah, BNI Wilayah Makassar bersama Dinas Ketahanan Pangan Sulsel juga melakukan kegiatan pemberdayaan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui kelompok tani binaan Dinas Ketahanan Pangan Sulsel.
Tercatat ada 146 gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang tersebar di 18 kabupaten di Sulsel yang dilibatkan dalam program tersebut.
Hadi menjelaskan, mengingat produksi hasil pertanian di Sulsel berbeda-beda sesuai dengan kondisi iklim di daerah tersebut, maka BNI siap membantu pembiayaan melalui fasilitas KUR dengan bunga yang rendah.
"Persyaratannya mudah dan cara pembayaran dengan skema sederhana. Untuk itu BNI juga mengharapkan bantuan dinas terkait untuk melakukan pengawalan program KUR ini baik melalui pendampingan, pelatihan dan pengembangan sektor pertanian," jelasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sulsel Fitriani mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh BNI Wilayah Makassar ini. Ia mengatakan, kehadiran BNI melalui program KUR ini diharap mampu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di Sulsel.
"Karena pembiayaan KUR BNI ini dengan akses pembiayaan yang mudah dan ringan. Sehingga, hasil pertanian khususnya para petani di Sulsel bisa terus membaik dan memiliki daya saing," kata Fitiriani. (k36)