Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melanjutkan penanganan pascabencana banjir dan longsor di Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengharapkan agar seluruh balai Kementerian PUPR di daerah-daerah selalu siap siaga terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
"Terlebih saat pandemi Covid-19, kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus," kata Menteri Basuki melalui siaran pers Selasa (18/8/2020).
Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Bolaang Mongondow sejak pertengahan Juli 2020 menyebabkan beberapa oprit jembatan tergerus air area permukiman warga tergenang.
Puncaknya hujan lebat pada 30 Juli 2020 menyebabkan longsor di sejumlah titik jalan nasional dan enam jembatan rusak dan hanyut yakni Jembatan Pakuku, Kosio, Sinandaka, Sinandaka II, Salongo I, dan Salongo III.
Kementerian PUPR mencatat penanganan darurat telah dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Manado Ditjen Bina Marga, dengan mengerahkan alat berat seperti ekskavator, buldozer, dump truck untuk membersihkan material longsoran yang menutup badan jalan sehingga akses jalan yang menguhubungkan antar wilayah dapat terbuka.
Terdapat 38 titik longsor pada badan jalan dan lereng jalan yang tersebar di lima ruas jalan nasional, yakni Doloduo–Molibagu, Molibagu–Mamalia, Matali–Torosik, Onggunoi–Pinolosian, dan Naha–Tahuna.