Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Sulsel Diprediksi Memasuki Puncak Penularan

Peningkatan kasus di Sulsel, beriringan dengan penelusuran kasus yang terus dilakukan.
Ilustrasi-Petugas medis menujukkan alat rapid test saat rapid test massal di pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan./ANTARA-Darwin Fatir
Ilustrasi-Petugas medis menujukkan alat rapid test saat rapid test massal di pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan./ANTARA-Darwin Fatir

Bisnis.com, MAKASSAR - Jumlah kumulatif infeksi Covid-19 di Sulsel 2.014 kasus per Senin (8/6/2020) dengan tambahan 110 kasus hari ini. Jumlah tersebut tercatat menjadi rekor tertinggi penambahan kasus harian.

Tim Konsultasi Pencegahan Pandemi Sulsel Prof Ridwan Amiruddin mengatakan peningkatan itu terjadi lantaran ada upaya dari Pemerintah Provinsi Sulsel dalam menjaring sebanyak-banyaknya warga positif untuk mencegah penularan lebih banyak.

"Peningkatan kasus di Sulsel, beriringan dengan penelusuran kasus yang terus dilakukan. Masif dilakukan di semua kabupaten/kota, serta pemanfaatan tujuh laboratorium. Kemudian, setelah ditemukan kasus positif baru, segera dipisahkan dengan yang sehat, atau dilakukan isolasi," jelas Ridwan, Seni.

Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) ini juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil hitungan dan simulasi yang dilakukan, maka akan terjadi peningkatan jumlah kasus 8 persen, dan saat ini terjadi puncak penularan.

"Diperkirakan di Sulsel akan melambat pada akhir Juni dan Makassar sendiri kemungkinan Minggu ketiga Juni. Tapi kita tidak bisa bertahan hanya dengan melihat angka kumulatif, karena sebaran kasus terbesar menurut wilayah hanya pada empat daerah yaitu Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros dan Luwu Timur," ungkap Ridwan.

Selain itu, Ridwan menyebutkan adanya kasus-kasus terkonfirmasi positif di Sulsel itu, ada pada rentang usia muda atau usia produktif. Hal itu dikarenakan, pada usia itu mereka sangat mobile dengan orientasi sosial yang tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Miftahul Ulum
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper