Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulsel Peringkat Empat Kasus Infeksi Covid-19, Ini Upaya Pemprov

Sulsel berada di posisi empat teratas nasional dalam jumlah kasus positif Corona. Pemprov telah melakukan beragam upaya untuk menekan angka penambahan pandemi Covid-19.
Ilusrasi-Petugas medis menujukkan alat rapid test saat rapid test massal di pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan./ANTARA-Darwin Fatir.nn
Ilusrasi-Petugas medis menujukkan alat rapid test saat rapid test massal di pasar tradisional di Makassar, Sulawesi Selatan./ANTARA-Darwin Fatir.nn

Bisnis.com, MAKASSAR - Kasus positif Covid-19 yang masih bertambah membuat Provinsi Sulawesi Selatan berada di peringkat kempat teratas nasional.

Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengatakan sejauh ini pihaknya telah berupaya menekan angka penambahan kasus.

Sementara itu berdasarkan data yang diterima, Sabtu (6/6/2020), dari laporan media harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat, untuk Provinsi Sulsel penambahan pasien tercatat 64 orang dengan jumlah 1.840 orang pasien.

Pasien sembuh hari ini nihil sehingga akumasinya sama dengan jumlah data kemarin yakni 673 orang. Sedangkan kasus kematian bertambah satu sehingga menjadi 94 orang.

Saat ini provinsi Sulsel berada di peringkat empat dari sejumlah daerah tertinggi terinfeksi Corona di atas seribuan pasien terkonfimasi positif.

Pada peringkat pertama DKI Jakarta tercatat mengalami 7.870 kasus, Jawa Timur 5.835 kasus, Jawa Barat, 2.376 kasus, Sulsel 1.840 kasus, Jawa Tengah 1.564 kasus, Sumatra Selatan 1.104, dan Papua 1.005 kasus. Total dari 34 provinsi di Indonesia dilaporkan sebanyak 30.514 kasus.

Gubernur Nurdin Abdullah menyebutkan upaya untuk menekan angka penambahan kasus positif dilakukan dengan memaksimalkan kemampuan daerah dalam menangani pandemi Corona di Sulsel.

Selain itu, guna memutus mata rantai penyebarannya, pemerintah daerah telah melaksanakan rapid test massal serta menerapkan protokol kesehatan di daerah yang paling banyak terjangkit salah satunya Kota Makassar sebagai upaya pencegahan, bahkan untuk hasil tes swab diminta dipercepat.

"Saya minta [kemarin] itu kepada rumah sakit, mereka masuk langsung swab. Kita juga minta laboratorium prioritaskan semua yang terbaring di rumah sakit. Jangan dicampur OTG dan lain sebagainya, jangan. Jadi ada jalur khusus yang sudah terbaring supaya pagi di swab sore sudah ada hasil," kata Nurdin.

Hal itu disampaikan Nurdin menanggapi adanya persoalan penentuan status seperti Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan Orang Tanpa Gejala (OTG).

Terdapat beberapa kasus pasien berstatus PDP setelah meninggal dan di makamkan di pekuburan khusus Macanda, belakangan diketahui hasil pemeriksaan swab=nya negatif.

"Makanya kita berharap mulai hari ini tidak ada lagi seperti itu, supaya masyarakat juga ada kepastian. Saya sudah berkali-kali ingatkan rumah sakit langsung swab, jangan cuman tanda tangan sudah aman, bukan," tutur Nurdin.

"Seperti di Wahidin, masuk pagi, sorenya hasil sudah keluar, tidak usah ditunggu berhari-hari, karena itu menjadi dilema bagi kita gugus tugas," harap Nurdin menyebut contoh penangan di RS Wahidin Sudirohusodo, Makassar.

Sementara itu berdasarkan data yang dilansir situs covid19.sulselprov.go.id, 5 Juni 2020, tercatat jumlah pasien positif 1.774 orang, 674 orang dinyatakan sembuh, isolasi mandiri 525 orang, dirawat di rumah sakit 479 orang, dan meninggal dunia 96 orang. 

Untuk PDP sebanyak 1.920 orang, sembuh 1.420 orang, dalam pengawasan 333 dan meninggal dunia 167 orang, sedangkan ODP total 5.650 orang, selesai dipantau 4.568 orang dan masih dipantau 1.082 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper