Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulut Optimistis New Normal Bisa Dongkrak PAD

Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) optimistis penerapan new normal atau tatanan kenormalan baru dapat mendongkrak kembali perolehan pendapatan asli daerah (PAD).
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann
Pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia bersiap melakukan penerbangan di Bandara internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara akhir pekan lalu (8/1/2017)./Bisnis-Dedi Gunawann

Bisnis.com, MANADO - Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) optimistis penerapan new normal atau tatanan kenormalan baru dapat mendongkrak kembali perolehan pendapatan asli daerah (PAD).

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Sulut Olvie Atteng mengatakan bahwa hampir semua sektor penerimaan pajak terpengaruh dengan kondisi pandemi Covid-19. Dia yakin seiring pulihnya aktivitas masyarakat dengan adanya penerapan new normal akan memberikan dampak positif bagi perolehan PAD.

"Kami sekarang ada penurunan kurang lebih 30-40 persen untuk total pajak daerah. Tapi yakin kalau sudah masuk new normal dengan segala macam prosedur Covid-19 kita patuhi dan masyarakat paham, itu akan bisa mendongkrak pendapatan kita," ujar Olvie ketika dihubungi Bisnis, Jumat (29/5/2020).

PAD Sulut bersumber dari lima jenis pajak daerah, yakni pajak kendaraan bermotor (PKB), bea balik nama kendaraan bermotor, pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBB-KB), pajak air permukaan (PAP), dan pajak rokok (PR).

Olvie menuturkan bahwa penerimaan dari bea balik nama kendaraan bermotor baru (BBN-1) menjadi salah satu jenis penerimaan yang terpengaruh cukup drastis. Menurutnya, lesunya capaian dari pajak daerah itu lantaran daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru menurun selama pandemi Covid-19. Selain itu, pajak bahan bakar kendaraan bermotor juga mengalami penurunan yang cukup drastis, yakni sekitar 30 persen dari penerimaan tahun lalu.

"Pajak air permukaan juga terpukul karena kolam-kolam renang untuk pariwisata tidak jalan, yang jalan hanya untuk korporasi, seperti PLN dan Danau Tondano," katanya.

Sementara itu, Olvie mengklaim realisasi PAD hingga April 2020 telah mencapai lebih dari 35 persen dari target PAD tahun ini yang dipatok Rp1,08 triliun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper