Bisnis.com, MANADO - Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Gorontalo Jamal Nganro menegaskan bahwa akses masuk ke Gorontalo masih ditutup seiring dengan diperpanjangnya masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke tahap ketiga.
Pemerintah Provinsi Gorontalo bersama kabupaten/kota sepakat memperpanjang masa PSBB ke tahap ketiga yang berlangsung selama 1 - 14 Juni 2020. Dalam menerapkan PSBB, Pemprov Gorontalo memberlakukan kebijakan penutupan perbatasan darat yang ada di Atinggola, Tolinggula, Molosipat, dan Taludaa.
Pergerakan orang, baik yang menggunakan sarana transportasi maupun tidak, dilarang sementara, termasuk yang melintas juga dilarang, kecuali yang diperbolehkan dalam PSBB. Adapun, untuk barang logistik semuanya diperbolehkan kecuali yang dilarang dalam PSBB.
“Demikian halnya untuk transportasi laut dan udara juga dilarang sementara memuat penumpang kecuali yang dibolehkan dalam PSBB. Untuk logistik dan barang tetap berjalan kecuali yang dilarang oleh PSBB,” ujar Jamal, dikutip dari laman resmi Pemprov Gorontalo, Senin (1/6/2020).
Lebih lanjut, dia menyatakan dengan diperpanjangnya PSBB maka akses masuk ke Gorontalo tetap ditutup.. Untuk bandara dan pelabuhan juga belum beroperasi secara penuh kecuali untuk angkutan logistik.
Warga yang berasal dari luar Gorontalo diminta untuk dapat mematuhi kebijakan penutupan akses ini. Warga diingatkan untuk tidak memaksa masuk karena dapat menimbulkan kerumunan di sekitar perbatasan.
Baca Juga
“Ini sudah dibahas bersama dengan Forkopimda Provinsi Gorontalo yang dipimpin oleh Bapak Gubernur yang turut diikuti bupati, wali kota dan stakeholder terkait lainnya. Kami berharap dukungan kepada masyarakat luas agar kejadian penumpukan orang saat perpanjangan tahap II lalu tidak terulang,” katanya.
Penutupan akses masuk ke Gorontalo dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19 yg saat ini trennya masih meningkat. Beberapa kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Gorontalo dimulai dan disebabkan oleh warga yang baru kembali dari luar daerah.