Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nilai Ekspor Sulut Kuartal I/2020 Capai US$124,08 Juta

Karena produk kita itu tidak ada yang terpengaruh, seperti hewan atau tumbuhan, tapi produk jadi yang diekspor ke beberapa negara tujuan. Nah, justru ada kenaikan karena mungkin negara-negara terdampak Covid banyak yang di rumah, mereka membutuhkan bahan-bahan makanan. Produk kita termasuk bahan yang berupa campuran dari bahan makanan.
Prajurit TNI mengangkat kardus berisi Alat Perlindungan Diri (APD) untuk penanganan COVID-19 di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Kamis (26/3/2020). Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menerima sekitar 3.000 APD yang akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Sulut. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono
Prajurit TNI mengangkat kardus berisi Alat Perlindungan Diri (APD) untuk penanganan COVID-19 di Bandara Sam Ratulangi, Manado, Kamis (26/3/2020). Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menerima sekitar 3.000 APD yang akan didistribusikan ke rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Sulut. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Bisnis.com, MANADO-Provinsi Sulawesi Utara membukukan ekspor senilai US$124,08 juta sepanjang Januari-Maret 2020.

Berdasarkan data surat keterangan asal (SKA) Disperindag Provinsi Sulut dan Kota Bitung, komoditas minyak kelapa kasar dan tepung kelapa menjadi kontributor terbesar terhadap kinerja ekspor Sulut.

Minyak kelapa kasar paling banyak di ekspor ke Belanda sebanyak 17.897 ton atau senilai US$13,59 juta dan Malaysia sebanyak 12.001 ton atau senilai US$10,87 juta, serta untuk tepung kelapa diekspor ke-38 negara dengan total nilai mencapai US$8,12 juta.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut Darwin Muksin mengatakan bahwa permintaan terhadap produk-produk pertanian Sulut tidak terpengaruh, meski banyak negara tujuan ekspor Sulut terdampak Covid-19.

“Karena produk kita itu tidak ada yang terpengaruh, seperti hewan atau tumbuhan, tapi produk jadi yang diekspor ke beberapa negara tujuan. Nah, justru ada kenaikan karena mungkin negara-negara terdampak Covid banyak yang di rumah, mereka membutuhkan bahan-bahan makanan. Produk kita termasuk bahan yang berupa campuran dari bahan makanan,” katanya ketika dihubungi Bisnis, Jumat (17/4/2020).

Dia menambahkan bahwa para eksportir di Sulut juga telah mengantisipasi penyebaran Covid-19 ini dalam kontrak ekspornya. Sehingga kesiapan ini pun juga dinilai mendorong kenaikan ekspor Sulut.

“Mereka sudah hubungi petani langsung dan mereka menyanggupi. Misal, kelapa untuk buat minyak, ada perusahaan yang sudah kontrak dengan petani untuk suplai dalam rangka Covid-19. Jadi sudah terkoordinasi dengan petani sehingga suplai dari bahan baku tersebut telah terpenuhi,” kata Darwin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler