Bisnis.com, MAKASSAR - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Mayjen TNI Andi Sumangerukka menyatakan saat ini pemerintah tengah memetakan daerah-daerah mana saja yang dianggap paling berisiko dalam penyebaran Virus Corona atau Covid-19.
Pemetaan daerah-daerah tersebut, agar pemerintah bisa sehera mengambil langkah khusus untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. Apalagi berdasarkan data terbaru Kemenkes RI, Senin (30/3/2020), jumlah pasien positif di Sulsel mencapai 50 orang, jumlah ODP sebanyak 620 orang dan PDP sebanyak 105 orang.
"Di daerah-daerah tersebut akan kita lakukan pembatasan kegiatan karena kita menganggap daerah-daerah tersebut sebagai daerah penyebaran terbesar di Sulsel. Jadi ada 4 daerah yang kira-kira kita lakukan pembatasan. Nanti kita akan sampaikan daerah mana saja," ungkap Sumangerukka yang juga menjabat Pangdam Hasanuddin itu, Senin (30/3/2020).
Dalam pemetaan daerah tersebut, dengan indikator yakni dilihat dari jumlah pasien pasien meninggal dunia akibat Covid-19. Diketahui, saat ini jumlah pasien meninggal di Sulsel sebanyak 4 orang. Kedua, daerah yang memiliki jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak. Yang mana sejauh ini Makassar menjadi daerah di Sulsel dengan jumlah pasien positif Covid-19 terbanyak yaitu 36 kasus, 51 PDP dan 100 ODP.
"Dari itu, daerah-daerah yang kita curigai banyak positifnya di mana. Setelah itu juga kita lihat dari pasien yang meninggal, apakah positif atau PDP, di sini juga akan kelihatan. Kita akan buka semua," jelasnya.
Selanjutnya, setelah dilakukan pemetaan, pembatasan kegiatan akan diberlakukan di daerah-daerah terkait. Termasuk pemeriksaan ketat terhadap orang-orang yang keluar masuk di daerah tersebut. Sumangerukka mengatakan, jangan sampai orang tersebut susah terpapar namun tidak menampakkan gejala berarti.
Olehnya itu, harus ada pembatasan kegiatan termasuk dengan tegas membubarkan kerumunan sebagaimana maklumat yang telah dikeluarkan Kapolri. Apalagi sebelumnya, pemerintah sudah gencar melakukan imbauan agar masyarakat lebih taat melakukan physical distancing atau menjaga jarak secara fisik dengan yang lainnya.
"Mau tidak mau harus diambilkan langkah-langkah tegas di situ sehingga tidak terjadi penyebaran yang secara massif di daerah lain. Kita akan lakukan pembatasan kegiatan. Jadi istilahnya bukan lockdown. Kalau itu kita serahkan ke pemda," ungkap Sumangerukka.
Sebagai informasi, Gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel saat ini telah dialihkan kepada Kodam XIV Hasanuddin yang dipimpin oleh Andi Sumangerukka. Putusan tersebut berdasarkan SK yang dikeluarkan Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah pada Sabtu (28/3/2020).
Kendati enggan menjelaskan alasan pengalihan gugus tugas, Nurdin Abdullah berharap atas sinergi yang dilakukan bisa segara meredam penyebaran virus Corona di Sulsel. Nurdin menyatakan, yang terpenting menurut Nurdin semua pihak tetap melakukan koordinasi dalam penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19 agar tidak semakin masif.
"Kita harus berterima kasih dan bersyukur, Pangdam bersedia untuk menjadi Ketua Gugus Sulsel," kata Nurdin.